iNSulteng - Rencananya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal menggelar demonstrasi di depan Istana Negara pada 11 April 2022 mendatang.
Aksi unjuk rasa itu kabarnya akan dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa terjun untuk menuntut beberapa hal dari pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo.
Menanggapi rencana aksi demonstrasi itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan unjuk rasa merupakan bagian dari demokrasi.
Baca Juga: MediaTek Dimensity 1300 segera Meluncur: Kini Mendukung Kamera 200MP
Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Kargo DHL: Mendarat Darurat, Pesawat Terbelah Dua, Nasib Kru dalam Bahaya?
"Pemerintah menilai adanya unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi," kata Mahfud MD, dikutip iNSulteng.com dari Antara pada Sabtu, 9 April 2022.
Namun, Mahfud MD mengingatkan bahwa Indonesia bukan hanya negara mengedepankan demokrasi.
Mengingat ada aturan hukum yang berlaku, para demonstran diminta untuk dapat menjaga ketertiban selama aksi unjuk rasa itu berlangsung.
Baca Juga: Samsung Galaxy A73 5G dengan Kamera 108MP Mulai Dijual di India, Berikut Spesifikasi dan Harganya
"Indonesia juga adalah negara nomokrasi atau negara hukum," katanya.
Dalam demonstrasi, bagi Mahfud MD yang paling penting adalah pemerintah dan masyarakat dapat mendengar aspirasi yang disampaikan.
Sementara dipihak pemerintah sendiri, ia menyampaikan telah menggelar Rapat Koordinasi Terbatas.
Baca Juga: Tak Ada Kegentingan yang Memaksa, Kenapa Genk Anak Buah Jokowi Kebelet Ingin Tunda Pemilu 2024?
Dalam rapat itu, aparat dan penegak hukum diminta lakukan pengamanan dengan baik, tanpa ada kekerasan dan tidak membawa peluru tajam.