Minta Ganti Kejati Jabar, Ini Profil dan Arteria Dahlan Tunjuk-Tunjuk Orang Hebat Ini!

photo author
- Selasa, 18 Januari 2022 | 21:29 WIB
Arteria Dahlan Persoalkan Kajati Pakai Bahasa Sunda di Rapat, RK Desak Minta Maaf
Arteria Dahlan Persoalkan Kajati Pakai Bahasa Sunda di Rapat, RK Desak Minta Maaf

iNSulteng - Politisi PDIP Arteria Dahlan kembali jadi objek perbincangan usai minta Kepala Kejakasaan Tinggi Jabar diganti.

Alasannya karena rapat dengan menggunakan bahasa Sunda atau bahasa daerah.

Siapa sebenarnya Arteria Dahlan?, Simak penjelasan iNSulteng.com grup Pikiran Rakyat, Selasa 18 Januari 2022

Baca Juga: Resep Herbal dr. Zaidul Akbar, Baik untuk Stamina, Pencernaan dan Sembuhkan TBC

Baca Juga: Ini Titik Sensitif Pria, Wanita Jangan Berani Menyentuhnya Kalau Belum Siap

Arteria Dahlan (lahir 7 Juli 1975) adalah seorang pengacara dan politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Saat ini, ia menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Timur VI.

Arteria mulai duduk di DPR RI pada 23 Maret 2015. Ia menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Djarot Saiful Hidayat yang ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Orang tua Arteria merupakan perantau Minang asal Kukuban, Maninjau, Sumatra Barat. Ayahnya bernama Zaini Dahlan dan ibunya bernama Wasniar. Mereka merantau ke Jakarta pada era 1950-an dan bekerja sebagai guru.

Menurut pengakuan Arteria, ia "berasal dari keluarga Masyumi". Kakek Arteria dari pihak ayah bernama Ahmad Dahlan dan istrinya bernama Dahniar Yahya.

Dahniar adalah tokoh Masyumi di Maninjau yang pernah ditahan pada masa pemerintahan Soekarno karena terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Adapun kakek Arteria dari pihak ibu bernama Wahab Syarif dan istrinya bernama Lamsiar. Wahab adalah seorang pedagang tekstil di Tanah Abang, yang rumahnya kerap menjadi tempat transit perantau Minang.

Arteria mengaku ayahnya pernah masuk Akademi Kepolisian, tetapi pada tes terakhir ditolak karena "terindikasi Masyumi dan PRRI".

Pada Oktober 2019, Arteri menuai kontroversi terkait sikapnya saat beradu argumen dengan ekonom senior Emil Salim. Ia memotong Emil ketika berbicara, lalu berdiri menunjuk-nunjuk Emil dan menuding pemikirannya sesat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X