iNSulteng- Serangan Bom Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa berupa sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016.
Ledakan terjadi di dua tempat, yakni daerah tempat parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara Sarinah, dan sebuah pos polisi di depan gedung tersebut.
Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini.
Baca Juga: Pemilik 7 Weton Ini Dipercaya Ucapannya Jadi Nyata
Baca Juga: Bupati Buol Resmikan 2 Unit Kapal BUMDES untuk Transportasi antar Pulau dan Berwisata
Baca Juga: Ditangkap Polisi, Pelaku Pembunuh Wanita di Bekasi Ngaku Ada Bisikan Gaib
Tujuh orang terlibat sebagai pelaku penyerangan, dan organisasi Negara Islam Irak dan Syam mengklaim bertanggung jawab sebagai pelaku penyerangan.
Serangan dimulai pada 14 Januari 2016 pukul 10.40 WIB, ketika serangkaian ledakan mengguncang persimpangan Sarinah, Jakarta Pusat.
Menurut juru bicara Kepolisian Republik Indonesia, pelaku serangan yang tidak diketahui jumlahnya ini membawa granat dan senjata api.
Menurut laporan sejumlah media, terdapat 7 orang yang menjadi pelaku serangan.[15]
Serangan dimulai ketika sebuah ledakan terjadi di tempat parkir Menara Cakrawala, di depan gerai Starbucks persimpangan Sarinah pada pukul 10.40 WIB.
Baca Juga: Cek Fakta! Vaksinasi Adalah Program Genosida dan Bikin Mandul
Baca Juga: Cek Fakta! Akses Akun Facebook Harus Pakai Sertifikat Vaksin Covid-19
Tiga ledakan berikutnya terjadi di sebuah pos polisi tepat di persimpangan Sarinah, menewaskan satu warga sipil.