Sambut MotoGP Seri Mandalika, Berbendah dan Cek Jadwal di Sini !

photo author
- Sabtu, 18 Desember 2021 | 11:33 WIB
Mengenal Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lokasi Balap Nan Eksotis Bernuansa Khas Lokal
Mengenal Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lokasi Balap Nan Eksotis Bernuansa Khas Lokal

Para pebalap MotoGP juga bisa menjadi wadah promosi ampuh. Mereka memiliki akun media sosial dengan jumlah pengikut yang tidak sedikit. Marc Marquez contohnya. Akun Instagram juara dunia enam kali MotoGP itu punya 5,6 juta pengikut.

Di platform Twitter, pebalap Spanyol berjuluk The Baby Alien itu diikuti oleh 2,6 juta pengikut. Ia termasuk aktif bermedia sosial. Saat pebalap asal Turki Toprak Razgatlioglu berhasil menjadi juara dunia World Superbike 2021 usai berlomba di Mandalika, Marquez langsung mengucapkan selamat. "Selamat untuk sang juara," begitu ucapan simpatiknya pada unggahan 21 November 2021 dan langsung mendapat 5.500 lebih tanda suka (like).

Indonesia juga harus mampu menjaring potensi penonton yang datang ke sirkuit saat MotoGP digelar. Menurut Dorna Sports seperti dikutip dari situs resminya, MotoGP memiliki sekitar 5.000-10.000 penggemar sangat fanatik. Mereka tidak pernah absen menonton para pebalap pujaan secara langsung di setiap sirkuit sepanjang tahun.

Mereka umumnya berasal dari negara-negara dengan kelas ekonomi sangat mapan di Eropa, Amerika serta Australia. Mereka telah menyisihkan anggaran khusus agar bisa terbang ke seluruh dunia hanya untuk mendukung idolanya dari tepi sirkuit. Para penggemar spesial ini juga tak akan membuang kesempatan untuk sekaligus berwisata di sekitar lokasi sirkuit. Karena itu pula, tak sedikit dari sirkuit-sirkuit itu yang dibangun di dekat kawasan wisata ternama.

Situs resmi MotoGP pada Agustus 2020 menyebutkan, setidaknya setiap penggemar super itu akan merogoh kocek hingga lebih dari USD5.000 hanya untuk akomodasi tiket pesawat dan anggaran membeli tiket masuk sirkuit. Itu belum termasuk biaya menginap dan melancong ke objek-objek wisata di sekitar lokasi sirkuit yang nominalnya paling sedikit USD2.000 per orang. Artinya dalam setiap balapan, negara penyelenggara bakal bersiap menerima cipratan rezeki hingga ratusan miliar rupiah dari para penonton loyal ini. Itu belum termasuk dari puluhan ribu penonton lain yang sama antusiasnya.  

Menurut Kementerian Olahraga dan Pariwisata Thailand seperti dilansir www.ttrweekly.com, mereka mampu mendulang pendapatan sedikitnya 2,4 miliar baht atau sekitar Rp1 triliun pada tiap pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Buriram yang memulai debutnya sejak 2018. Angka ini tidak hanya didapat dari penjualan tiket menonton MotoGP saja. Tetapi juga didulang dari pemasukan hotel, makanan dan minuman, transportasi serta pariwisata selama tiga hari MotoGP diadakan.

Ketika MotoGP digelar di Mandalika bertepatan dengan perayaan bau nyale, sebuah kegiatan adat masyarakat Sasak, suku asli Lombok berburu cacing atau nyale aneka warna yang muncul di sekitar tepi Pantai Seger. Cacing jenis Eunice siciliensis berwarna hijau dan cokelat ini dicari oleh ribuan warga yang datang dari pelosok Lombok karena diyakini membawa berkah. Kegiatan ini tentu akan menarik perhatian para penonton domestik dan asing yang mendatangi Sirkuit Mandalika.

Momentum Berbenah

Beruntung Sirkuit Mandalika telah menggelar terlebih dulu balapan WSBK pada 19--21 November 2021. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir langsung menyaksikan jalannya lomba mengakui bahwa Indonesia perlu berbenah menjelang MotoGP. Perhelatan WSBK menjadi uji coba awal bagi Mandalika Grand Prix Association (MGPA), selaku pengelola Sirkuit Mandalika. 

"Ini sirkuit sudah standar kelas dunia. Kualitas sirkuit ini tentu ada sedikit perbaikan. Tadi Pak Gubernur dan Pak Menhub sepakat akan segera diperbaiki dan selesai Maret. Bulan Maret (2022) akan ada seri MotoGP, yang akan dibuat lebih bagus lagi," kata Luhut saat memberi keterangan pers di Media Center Kominfo di Sirkuit Mandalika, Minggu 21 Desember 2021.

Tak hanya memperbaiki sirkuit, Pemerintah Provinsi NTB pun perlu berbenah mengantisipasi membeludaknya penonton saat MotoGP. Mengutip data Badan Pusat Statistik 2020, saat ini di seluruh Bumi Gora baru terdapat sekitar 983 penginapan dengan 10.664 kamar dan 14.969 tempat tidur.

Ketika WSBK digelar, menurut Ketua Mandalika Hotel Association (MHA) Samsul Bahri dalam siaran persnya, Kamis (25/11/2021), tingkat keterisian 54 hotel para anggotanya yang berada di The Mandalika mencapai 95 persen. Sebelum WSBK angka itu hanya berada di kisaran 15 persen. 

PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandar Udara Internasional Lombok, gerbang masuk penonton dari luar Pulau Seribu Masjid, juga perlu mempersiapkan diri. Ketika WSBK, terjadi lonjakan penumpang masuk ke Lombok. Sebelum November 2021, rata-rata pergerakan harian penumpang paling tinggi adalah 3.800 orang. Pergerakan harian pesawat pun tak lebih dari 37 pergerakan per hari pada 1--16 November 2021.

Menurut General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Lombok Nugroho Jati dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/11/2021), angka-angka tadi kemudian naik beberapa hari menjelang WSBK. Rata-rata pergerakan penumpang mencapai 5.700 orang per hari. Pada 19 November 2021, terjadi arus kedatangan dari 4.241 penumpang dan puncak arus keberangkatan sebanyak 4.077 orang di 22 November 2021. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam kurun 2021.

Begitu pula dengan pergerakan pesawat di mana pada rentang 17--23 November 2021 telah terjadi 53 pergerakan pesawat dalam sehari atau naik 43 persen dari waktu sebelumnya. Angka-angka di atas diprediksi akan lebih tinggi lagi mengingat animo penggemar MotoGP jauh lebih banyak. Apalagi MotoGP di Indonesia diadakan di awal musim. Selain itu, ajang MotoGP juga diharapkan dapat memberi tambahan bagi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah. Saat WSBK, ada tambahan PAD yang berasal dari pajak hiburan sebesar 15 persen, pajak parkir (30 persen), dan pajak hotel-restoran (15 persen).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X