iNSulteng - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Indonesia berhasil melakukan penurunan deforestasi dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Capaian itu setelah pemerintah melakukan “Indonesia FoLU Net-Sink 2030”, yakni agenda implementasi mitigasi dan adaptasi iklim yang dirancang berkaitan dengan hutan dan lahan.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan itu dalam acara Climate Leaders Message, yang juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir.Arifin Tasrif dan Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo secara virtual, Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca Juga: KORBAN Penipuan Kesurupan, Pelaku Ngaku Ivan Gunawan, Kerugian Rp40 Juta Lebih, Ruben: Jahat !
Baca Juga: Dua Personel Polda Papua Ditangkap, Diduga Terlibat Penjualan Amunisi
"Capaian FoLU Net-Sink dilakukan melalui pengurangan emisi dari deforestasi dan lahan gambut, sudah dilakukan Indonesia dengan penurunan deforestasi hanya 115 ribu Ha tahun 2020 atau terendah dalam sejarah; dan penurunan karhutla hingga 82 persen di tahun 2020," sebut Siti seperti dilihat di Twitter, Jumat, 29 Oktober 2021.
Menteri juga mengatakan, peningkatan kapasitas hutan dalam penyerapan karbon, melalui pengurangan degradasi, meningkatkan regenerasi, sudah dilakukan Indonesia dengan moratorium hutan primer dan gambut seluas 66 juta ha.
Selain itu restorasi dan perbaikan tata air gamhut, dilakukan dengan pengendalian dan pemulihan lahan gambut lk 3,4 juta ha serta penataan regulasi.
Kemudian restorasi dan rehabilitasi hutan, yakni pengayaan tanaman dan peningkatan serapan karbon, dilakukan sejak 2019 telah meningkatkan penanaman kembali 10 kali lipat atau lk 230.000 ha dari agenda normal tahunan dengan dukungan APBN.
Baca Juga: Studi: Minum Teh dan Kopi Setiap Hari Bantu Perpanjang Usia
Baca Juga: Studi: Tidur Kurang dari 6 Jam Tingkatkan Resiko Kematian Dini
"Saat ini semakin mengintensifkan law enforcement dengan mendorong pemegang konsesi IPPKH melakukan rehabilitasi DAS, dan rata-rata akan mencapai 50.000 Ha per tahun," kata Menteri.
Ada juga melalui Pengelolaan Hutan Lestari, yakni pengendalian hutan tanaman sekitar 14 juta hutan tanaman antara lain metode reduce impact logging serta pengelolaan perhutanan sosial agroforestry lk 4,7 juta ha sampai dengan 2021. Diproyeksikan sampai dengan selesai akan mencapai 12,7 juta ha.
Selanjutnya optimalisasi lahan tidak produktif untuk pembangunan Hutan Tanaman dan Tanaman Perkebunan. Hal itu dilakukan dengan pengendalian pengelolaan lahan berkelanjutan.