Cuaca Ekstrem Saat Malam Takbir, BMKG Minta Masyarakat di Sejumlah Daerah Ini Waspada

photo author
- Selasa, 11 Mei 2021 | 10:30 WIB
BMKG memprediksi cuaca ekstrem saat malam takbir.
BMKG memprediksi cuaca ekstrem saat malam takbir.

iNSulteng - BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem saat malam takbir di sejumlah provinsi di Indonesia. 

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan bahwa potensi hujan lebat diprediksi di Bengkulu, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian utara, Kalimantan Utara, Lampung, dan Jawa Tengah.

"Khusus tanggal 12 Mei yang menjadi perhatian karena fokus pada cuaca malam takbiran," ujar Guswanto dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin malam.

Baca Juga: Catat Baik-baik..! Debt Collector Tarik Paksa Kendaraan adalah Perbuatan Pidana

Dari segi syarat hujan probabilitas, kata Guswanto, terdapat tiga wilayah yang patut diwaspadai karena memiliki probabilitas cukup tinggi pada tanggal 12 Mei, yakni di Provinsi Banten, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.

Untuk potensi curah hujan selama sepekan ke depan, perkiraan pada tanggal 10—12 Mei 2021, Guswanto mengimbau masyarakat di Aceh, Sumatera Barat, Jambi Bengkulu, dan Sumatera Selatan untuk tetap waspada.

Guswanto menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem tersebut timbul lantaran dari tinjauan iklim dan musim kemarau, sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami awal musim kemarau 2021 sekitar Mei dan Juni.

Ia memprediksi sekitar 22,8 persen zona musim (ZOM) memasuki kemarau pada bulan April, kemudian 30,4 persen ZOM pada bulan Mei, dan 27,5 persen pada bulan Juni.

Baca Juga: Alhamdulillah! Arab Saudi Putuskan Tetap Laksanakan Ibadah Haji 2021

Prakiraan puncak musim kemarau, lanjut Guswanto, 67,3 persen ZOM akan mengalami pada bulan Agustus 2021 dan 17 persen pada bulan September.

Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang ekuatorial lainnya, seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Saat ini juga teramati pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia, yaitu di Laut Maluku Utara dan Papua Barat yang dapat membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin.

Baca Juga: Polisi Ringkus 11 Debt Collector yang Kepung Anggota TNI, Ini Tampangnya

Daerah sirkulasi siklonik lainnya terbentuk di perairan Barat Sumatera Barat yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Sumatera Barat hingga Pesisir Barat Bengkulu.

Sirkulasi siklonik juga terpantau di Semenanjung Malaysia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari utara Pulau Natuna hingga Laut Cina Selatan barat Semenanjung Malaysia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X