Militer Myanmar Bikin Jokowi Meradang : Segera Dihentikan dan Seluruh Negara Harus Menahan Diri

photo author
- Sabtu, 24 April 2021 | 22:38 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) yang digelar di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/04/2021) siang (/setkab)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) yang digelar di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/04/2021) siang (/setkab)

iNSulteng – Seluruh pemimpin perwakilan Negara-negara ASEAN berkumpul di Jakarta dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN.

Pertemuan pemimpin Negara ASEAN itu digelar di gedung Sekretariat ASEAN Jakarta pada Sabtu, 24 April 2021.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menanggapi situasi yang terjadi di Myanmar. Ia menilai, kekerasan di Negara tersebut harus segera dihentikan.

Baca Juga: Jokowi Desak Militer Myanmar Penuhi 3 Komitmen : Kepentingan Rakyat Harus Jadi Prioritas

“Situasi di Myanmar adalah sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus menerus berlangsung,” jelasnya dalam konferensi pers secara daring di Sekretariat ASEAN seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 24 April 2021.  

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta seluruh Negara untuk menahan diri. Dikhawatirkan ketegangan akan kembali terjadi di Negara tersebut.

Permintaan itu merupakan komitmen pertama yang harus dipenuhi militer Myanmar dari tiga komitmen yang disampaikan.

Adapun komitmen yang harus dipenuhi. Pertama, permintaan penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Pada saat yang sama, seluruh Negara harus menahan diri, sehingga ketengan dapat terjaga.

Baca Juga: Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Polri Kerahkan 4 Kapal, Kapolri: Kami Berikan Kekuatan Terbaik

Kedua, perlu ada proses dialog yang inklusif. Kemudian tahanan politik harus segera dileparkan serta dorongan untuk dialog semua pihak di Myanmar.

Ketiga, meminta komitmen militer Myanmar untuk membuka akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sejkend ASEAN bersama AH Center.

Menurut Presiden Jokowi, kekerasan harus segera dihentikan. Kemudian demokrasi, stabilitas keamanan serta perdamaian di Myanmar segera dikembalikan.

“Ingat, kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioditas,” jelasnya.

Di samping itu, Presiden Jokowi menyatakan siap mengawal tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar segera teratasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X