Dorong Program Pahlawan Ekonomi, Kemensos RI Bakal Sasar Ibu Rumah Tangga

photo author
- Sabtu, 17 April 2021 | 23:41 WIB
Mensos dalam acara bincang-bincang di Radio Suara Surabaya, Sabtu. (Kemensos RI)
Mensos dalam acara bincang-bincang di Radio Suara Surabaya, Sabtu. (Kemensos RI)

iNSulteng - Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menerapkan program ‘Pahlawan Ekonomi’ untuk pemberdayaan penerima manfaat di Kementerian Sosial. 

“Di Kemensos ini kan ada Program Keluarga Harapan (PKH) dimana ada aspek pemberdayaan di situ. Nah saya waktu Wali Kota Surabaya kan mengembangkan Pahlawan Ekonomi. Jadi ini saya coba untuk dipadukan,” kata Mensos dalam acara bincang-bincang di Radio Suara Surabaya, seperti dilansir iNSulteng.com melalui laman resmi Kementerian Sosial RI, 17 April 2021.

Baca Juga: Enam Purnawirawan TNI Dianugerahi Satya Lencana Sebagai Perintis Kemerdekaan dari Presiden Jokowi

Rencana Mensos ini sudah disampaikannya dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. 

“Paparan saya mendapat tanggapan dari Bapak Kepala Bappenas. Pak Kepala Bappenas menyampaikan: ‘Bu pola ibu di Surabaya untuk pemberdayaan ekonomi kami adopsi ya’,” katanya.

Dengan memadukan dua program ini, Mensos ingin melakukan akselerasi. Menurut dia, dengan program bantuan tunai dengan indeks sebesar Rp300 ribu/bulan, dibutuhkan intervensi tambahan agar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa mandiri secara ekonomi.

Baca Juga: Sosok Prananda Prabowo Yang Digadang Sebagai Pengganti Megawati Pimpin PDI Perjuangan?

Program Pahlawan Ekonomi berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera di Surabaya. Program ini digagas Risma saat menyadari kemiskinan di Surabaya diketahui hampir seluruhnya dengan suaminya bekerja. Pahlawan Ekonomi membidik perempuan (istri) sebagai potensi menggerakkan mesin kedua perekonomian.

“Di Jakarta saya menemui beberapa pemulung. Saya tanya mereka pendapatannya sekitar Rp30 ribu sudah berdua dengan suami-istri. Kalau sebulan mereka dapat Rp900 ribu, ini tentu tidak mungkin mereka bisa mengakses perumahan. Maka yang kita lihat mereka kan tidur di gerobak,” katanya. 

Baca Juga: Tiga Anak Punk Dipulangkan Usai Menjalani Pelatihan Keterampilan

Di lain pihak, PKH sebagai program Prioritas Nasional dalam percepatan penangan kemiskinan mengdopsi berorientasi pada kemandirian KPM. Kemensos mengembangkan program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) yang menyasar KPM PKH graduasi dengan rintisan usaha. ProKUs adalah program lanjutan dari Program PKH, untuk melatih secara mandiri para KPM dengan potensi usaha yang dimiliki, agar usaha mereka lebih berkembang lagi.

Prokus tidak hanya memberikan dana, namun juga bimbingan para mentor, sesuai jenis usaha KPM. Sejauh ini, ProKUS sudah banyak memberikan manfaat kepada penerima bantuan.

Penerima Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Alif Riyawan menyatakan manfaat ProKUS. Melalui rintisan usaha teh tarik, Alif kini makin optimistis menatap masa depan.

“Sebelumnya, ekonomi keluarga saya sedang down. Di 2020, ada ProKUS dari Kementerian Sosial dengan bantuan sebesar Rp 3,5 juta. Darisana, saya kembangkan usaha saya dari sisi produksi,” katanya, di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Rehabilitasi Gedung dan Fasilitas Umum Pascabencana Gempa Bumi di Sulbar Capai 34,15%

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X