iNSulteng- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap semua orang mendapatkan akses vaksinasi dan dalam prosesnya tak ada komersialisasi yang bakal memberatkan masyarakat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, LaNyalla mengatakan saat sesuatu menjadi kebutuhan mendesak, acapkali ada yang memanfaatkannya untuk kepentingan bisnis, situasi inilah yang mesti diantisipasi.
"Contohnya, bisnis PCR yang sudah memberatkan masyarakat," kata LaNyalla.
Baca Juga: Diisolasi Karena Covid-19, Dua Napi Ini Malah Kabur
LaNyalla mengingatkan kepada semua pihak agar tak bermain-main dalam program vaksinasi dalam rangka menciptakan kekebalan tubuh kelompok di masa pandemi COVID-19.
"Masyarakat jangan disuguhi drama keributan mengenai vaksin agar semua berjalan kondusif," kata dia.
Baca Juga: UMKM Terus Dapat Dukungan Pemerintah Guna Pulihkan Ekonomi 2021 !
Mantan Ketua Kadin Jatim itu juga mendorong agar data penerima vaksin transparan. Sebab, ada masyarakat yang mengadu karena terdaftar di dua instansi berbeda.
"Masyarakat masih kebingungan dengan data vaksinasi, sebab yang mengadukan terdaftar di dua instansi. Misalnya, di tingkat RT didaftarkan, di kantor juga didaftarkan," ucapnya.
Baca Juga: Rencana Pembelajaran Tatap Muka, Puan: Hati-hati
LaNyalla meminta agar data tersebut disinkronkan secara transparan agar mereka yang berhak menerima vaksin bisa mendapatkannya.
"Jangan sampai ada dobel penerima vaksin yang pada akhirnya banyak kelebihan sisa. Tentu hal tersebut menjadi potensi untuk disalahgunakan, utamanya dalam bisnis vaksin," kata dia.
Baca Juga: Diskon Listrik Diperpanjang Hingga Juni 2021, Yuk Cek Skemanya
Sebelumnya, pemerintah telah merancang peta jalan pemberian vaksin COVID-19, dimana masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya masuk dalam pemberian vaksin tahap ketiga setelah pekerja sektor publik dan masyarakat lanjut usia. ***