iNSulteng - Beberapa waktu lalu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) telah memberhentikan Haris Pertama dari jabatan Ketua Umum DPP KNPI periode 2018-2021.
Putusna itu ditetapkan dalam rapat pleno DPP KNPI yang digelar oleh segelintir Pengurus DPP KNPI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Sabtu, 7 Maret 2021 lalu.
Rapat Pleno KNPI itu dipimpin Wakil Ketua Umum Ahmad A Bahri memutuskan Haris Pertama dipecat dari ketua Umum DPP KNPI dan tidak boleh memakai atribut organisasi.
Baca Juga: Geger Diduga Meteor Jatuh di Pagimana Kabupaten Banggai !
Baca Juga: HEBOH! Ada Cahaya dan Suara Ledakan di Pagimana Banggai, Benar Meteor?
Kemudian, rapat pleno memutuskan Mustahuddin sebagai pelaksana tugas (plt) Ketua Umum DPP KNPI.
Namun dibalik nama itu, Haris Pertama mengungkapkan bahwa ternyata sosok Mustahuddin merupakan sosok pendukung militan Prabowo-Sandi pada saat Pilpres 2019 lalu.
Hal itu disampaikan melalui cuitan di akun twtitternya @knpiharis yang diunggah pada Selasa, 16 Maret 2021.
"Sosok Mustahuddin yang menjabat sebagai PLT Ketua Umum versi Hotel Ritz Carlton, diketahui publik merupakan sosok pendukung militan Prabowo-Sandi pada saat Pilpres 2019 lalu," cuit Haris Pertama sebagaimana dikutip iNSulteng.com dari Twitter @knpiharis pada Rabu, 17 Maret 2021.
Mengetahui penggantinya itu merupakan sosok militan pendukung Prabowo-Sandi, Haris Pertama justru mempertanyakan mengapa rapat pleno yang dinilia ilegal dan tidak sesuai amant konstitusi tetap dilaksanakan.
Padahal, Prabowo-Sandi telah bergabung dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Prabowo @prabowo dan Pak Sandiaga @sandiuno sudah bersatu dengan pak Jokowi @jokowi. Kalian pendukung mereka kenapa lakukan kudeta dengan cara pleno abal-abal???," ucapnya.
Diketahui, Haris Pertama memenangkan pertarungan perebutan kursi Ketua Umum KNPI melawan Noer Fajrieansyah dalam Kongres XV KNPI yang dilaksanakan pada 18-22 Desember 2018 lalu.
Hasil pemungutan suara, berakhir 84 melawan 82 untuk kemenangan Haris Pertama sebagai Ketua Umum KNPI.***
