iNSulteng - Tenang dan tidurnya Sesar Lembang selama dua tahun terakhir ini justru dianggap perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung meminta agar masyarakat mewaspadai Sesar Lembang yang saat ini dalam kondisi tidur.
Untuk diketahui, sejak tahun 20219, Sesar Lembang memiliki pergerakan tanah yang mengakibatkan tidak terjadi gempa.
Padahal, jika merujuk pada catatan BMKG, justru pada periode tahun 2010 hingga 2012 terdapat 14 kali gempa akibat pergerakan tanah di sesar Lembang.
Baca Juga: Sigi Berduka, Legislator Senior Rangan Dari Dapil Palolo dan Nokilalaki Meninggal Dunia
Kasie Data dan Informasi BMKG Bandung, Rasmid menyatakan alasan kenapa pihaknya begitu mewaspadai pergerakan di Sesar Lembang belakangan ini. Pasalnya, menurut Rasmid, gempa terjadi ketika energi yang dikumpulkan telah cukup.
Dikutip dari PRFM News, dengan Artikel Sesar Lembang Sudah Dua Tahun 'Tidur' Bikin BMKG dan Warga Harus Makin Waspada, Kenapa? Bahwa, Sesar Lembang sendiri sudah melepaskan energinya pada periode 2010-2012 lalu.
Sehingga saat tidak menunjukan adanya pergerakan sama sekali, artinya Sesar Lembang massih dalam proses pengumpulan energi untuk dihempaskan.
(BMKG prediksi gempa akibat Sesar Lembang hingga magnitudo 6,9 dan terasa di Kota Bandung. Baca hingga akhir artikel untuk ketahui penjelasannya)
Baca Juga: Terdakwa 24,9 Kg Sabu di Palu Divonis Penjara Seumur Hidup
“Gempa bumi itu ketika dia sudah terkumpul energinya, baru dia akan dilepaskan. Sesar Lembang ini sudah dilepaskan pada tahun 2010-2012. Dari tahun 2012 ke sini, itu adalah masa-masa pengumpulan energi, jadi masa-masa tenang dia mengumpulkan energi lagi dan suatu saat dia akan melepaskan energi tersebut,” ucapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 23 Januari 2021.
Ia pun tak menampik jika banyak orang yang mengira bahwa Sesar Lembang sudah tidak aktif lagi. Sehingga banyak pengembang yang membangun pemukiman di lokasi yang berdekatan dengan Sesar Lembang.
“Karena sudah terlanjur ada pemukiman, kantor pemerintahan juga, ada tempat wisata, maka kita tidak bisa apa-apa. Salah satu caranya yaitu dengan mengenalkan pada masyarakat bahwa di sekitar wilayah kita itu ada ancaman yang cukup besar, yaitu Sesar Lembang yang suatu saat bisa saja bergerak,” kata dia.
Baca Juga: Waspada Informasi Sesat Pembukaan Prakerja Gelombang 12, Link Resmi Hanya di www.prakerja.go.id
Untuk itu, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait melakukan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat terkait apa yang harus dilakukan pada saat gempa, sebelum gempa, dan setelah gempa.