iNSulteng - Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik berupa kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok bagi para korban gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene dan Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
Bantuan logistik berasal dari gudang di Mamuju yang dikirim dari gudang regional di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat pagi.
Baca Juga: Agus Ambo Djiwa Tunda Pembelanjaran Tatap Muka di Sekolah, Begini Arahan Calon Kuat Gubernur Sulbar!
"Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim Layanan Dukungan Psikososial melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa," Kata Mensos Tri Rismaharini dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat ini Mensos bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan perwakilan dari TNI bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju lokasi bencana Mamuju Sulbar.
Baca Juga: Astaghfirullah, Ini Sumber Empat Gempa Besar Guncang Pulau Sulawesi Sejak Januari 2021
Mensos juga telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang ada di wilayah sekitarnya.
Risma menambahkan untuk pertolongan pertama, Tagana setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.
Bantuan logistik, seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap mulai Jumat pagi.
Baca Juga: Telkom Milik BUMN Buka Lowongan Kerja, Butuh Lulusan D3 dan S1
"Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian. Segera kami informasikan updatenya. Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2000 nasi bungkus dalam satu kali masak, sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus," tambah Risma.
Risma menegaskan pemerintah akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia.
Baca Juga: Gempa Majene, Kantor Gubernur Sulbar Roboh !
"Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun, ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk," ujar Risma.
Rencananya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution akan memimpin tim menuju lokasi gempa untuk melakukan identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan pemda setempat.