iNSulteng - Presiden Joko Widodo menjalani vaksinasi COVID-19 perdana menggunakan vaksin Sinovac di teras Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Vaksinator yang menyuntik adalah Wakil ketua dokter kepersidenan Prof Abdul Mutalib.
"Tadi pertama menunjukkan vaksin Sinovac dan setelah disuntik tidak ada merasa sakit sedikit pun Alhamdulilah berhasil menyuntik bapak Presiden tanpa rasa sakit," kata Abdul Mutalib.
Baca Juga: Vidio Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Beredar di YouTube, Cek Faktanya
Abdul Mutalib mengaku sedikit gemetar saat menyuntik Presiden Jokowi.
"Menyuntik orang pertama di Indonesia ada rasa juga, tapi tidak ada halangan bagi saya untuk menyuntikkan, pertama saja gemetaran tidak ada masalah tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya," ungkap Mutalib.
Sebelum vaksin disuntikkan, Presiden lebih dulu melewati sejumlah tahapan pemeriksaan apakah layak atau tidak untuk disuntik vaksin.
Baca Juga: Beredar Isu Dirinya Ditunjuk Jadi Kapolri, Komjen Listyo Sigit Mengaku Tak Ingin Ambil Pusing
"Saya ukur tensinya ya Pak, kalau di atas 140 tidak boleh diberikan," kata petugas vaksinasi.
"Oh kalau tinggi tidak boleh ya," kata Presiden.
Sambil menunggu tensi darah keluar hasilnya, petugas juga mengukur suhu tubuh Presiden Jokowi.
"Suhunya ya 36,3 (derajat) dan tekanan darah bapak 130/67," kata petugas vaksin setelah menyodorkan thermo gun ke dahi Presiden Jokowi.
Baca Juga: Mengejutkan, Komjen Listyo Sigit Sebut Hoax Dirinya Jadi Kandidat Calon Kapolri
"Apakah pernah terkonfirmasi COVID-19?" tanya vaksinator.
"Tidak," jawab Presiden.