iNSulteng - Pemerintah akan menghapus BPJS Kesehatan kelas 1, 2 dan 3.
Namun penghapusan itu belum berlaku tahun 2024 ini.
BPJS Kesehatan akan dihapus oleh Pemerintah di bawah Kendali Jokowi tahun 2024 mendatang.
Lantas bagaimana dengan naob masyakarat dan seperti apa sebenarnya iuran BPJS Kesehatan.
Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Dihapus 2025, Ternyata Segini Iurannya
Pada tahun ini, BPJS Kesehatan akan menghapus kelas 1, 2, dan 3 dan menggantinya dengan sistem BPJS Kesehatan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
Hal ini akan membawa perubahan pada sistem kelas rawat, namun besaran iuran BPJS Kesehatan tetap tidak berubah.
Besarnya iuran BPJS Kesehatan tetap sama karena belum ada perubahan dalam landasan hukumnya, yang masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018, tentang Jaminan Kesehatan.
Bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan, iuran dibayarkan oleh Pemerintah. Sedangkan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iuran sebesar 5% dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, juga dibayarkan oleh Pemerintah.
Meskipun iurannya sama, yaitu sekitar Rp 70.000, Prof Ghufron menyoroti bahwa ini mengacu pada prinsip kesejahteraan sosial yang seharusnya memperhatikan keadaan masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Konsep gotong royong dalam jaminan kesehatan pemerintah, seperti BPJS Kesehatan, diangkat sebagai cara untuk mengurangi beban bagi masyarakat yang kurang mampu.
Perbedaan BPJS Kesehatan Kelas 1,2 dan 3
Perbedaan BPJS Kesehatan kelas 1, 2, dan 3 dapat dilihat dari besaran iuran yang dibayar setiap bulannya. Mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020, berikut ini rincian iuran BPJS Kesehatan berdasarkan kelasnya.
BPJS Kesehatan Kelas 1: Rp 150.000 per
bulan