iNSulteng - Polda Gorontalo melakukan tes urine kepada 133 orang pengendara yang melintas, di perbatasan Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam mencegah peredaran penyalahgunaan narkoba, dan minuman keras (miras) beralkohol itu, tes urine di perbatasan Provinsi Gorontalo - Sulteng, ikut dibantu Anggota Dit Resnarkoba Polda Gorontalo, Anggota Biddokes Polda Gorontalo, dan Anggota Polsek Popayato Barat.
Dari 133 pengendara yang melakukan tes urine, ada 7 orang hasilnya positif amphetamin, namun tidak ditemukan barang bukti di lokasi.
Baca Juga: Kejagung Tangkap Buron Tri Endang Astuti, Perkara Surat Palsu PT Bali Rich Senilai Rp38 M
Pada pelaksanaan tes urine yang dipimpin oleh Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Gorontalo Kompol Dhanang Bagus Anggoro, S.I.K, M.H, ditemukan dari 133 pengendara, ada 7 orang yang hasilnya positif Amphetamin, namun tidak diketemukan barang bukti.
"Jadi dari para pengendara yang kita lakukan tes urine, ada 7 orang yang yang hasilnya positif Amphetamin, namun tidak ditemukan barang bukti terhadap mereka,” terang Dhanang.
Baca Juga: Momen Raja Arab Saudi Disuntik Vaksin Covid-19
Lanjutnya, untuk ke 7 orang yang hasilnya positif saat ini sidah diamankan di Mapolda, untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dhanang menerangkan, jika razia sekaligus pelaksanaan tes urine dilakukan dalam rangka pemberantasan narkoba di Provinsi Gorontalo.
Baca Juga: MANTAP, Kapolda Sulteng Berikan Empat Anggotanya Prioritas Sekolah Perwira
“Dalam penyelidikan kita masih ketemukan peredaran narkoba di Provinsi Gorontalo, tetapi masih dalam skala kecil, namun dalam mencegah masuknya Narkotika dan Miras ini ke wilayah Provinsi Gorontalo, pihak Polri akan terus berupaya melakukan upaya preventif agar barang haram ini tidak masuk ke wilayah serambi madinah” katanya.***
