hukum-kriminal

Polisi Terlusuri Akun yang Ancam Tembak Anies Baswedan, Pelaku Diduga di Kalimantan Timur

Jumat, 12 Januari 2024 | 15:27 WIB
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo memberikan konferensi pers terkait kasus TPPO, Jumat, 16 Juni 2023. (Foto: PMJ News)

iNSulteng - Polisi menelusuri sebuah akun tiktok yang menuliskan kalimat ancaman penembakan kepada Capres 01 Anies Baswedan.

Ancaman penembakan yang viral di media sosial (medsos) ini menggemparkan publik di tengah kampanye para capres.

Anies diancam akan di tembak di bagian kepala oleh seseorang di akun Tiktok dan chatnya juga viral di Twitter kini X.

Baca Juga: Heboh! Anies Baswedan Diancam Ditembak, Capres 01 Batal Kampanye di Polman Sulawesi Barat

Melansir liputan6.com, Jumat, Polisi selidiki dugaan pengancaman yang diterima calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Ancaman penembakan diterima Anies saat melakukan siaran langsung atau live di aplikasi TikTok @aniesbaswedan. Terduga pelakunya teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.

Terkait hal ini, Kabid Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo memastikan akan mengusut kasus dugaan pengancaman tersebut. "Kita masih dalami," kata Yusuf dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).

"Iya Polda Kaltim sedang memprofiling pemilik akun tersebut walaupun akun tersebut sekarang sudah hilang," ucap dia.

Disisi lain, Polda Kaltim juga menunggu pihak yang menjadi korban untuk membuat laporan polisi (LP). "Kita masih menunggu siapa yang merasa menjadi korban pengancaman atau yang keberatan," tandas dia.

Sementara Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni meminta Polri tidak menanggap remeh berbagai ancaman keamanan bagi capres manapun.

“Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali. Faktanya kita lihat insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti di Jepang dan Amerika Serikat misalnya. Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres-cawapres, khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI berharap agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi, kepada setiap capres-cawapres di dunia maya.

Karena menurutnya, jika dibiarkan, akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan nanti.

“Jadi yang bernada ancaman dan provokasi serius terhadap capres-cawapres di medsos, agar segera ditindak satu per satu. Karena ini sudah membahayakan nyawa para paslon. Kalau sekedar kritik pedas, ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut,” ungkap Sahroni.

Menurut dia, dengan sikap tegas ini, bisa membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024. Untuk itu, aparat penegak hukum khususnya Polri, harus bantu untuk mewujudkannya.

Halaman:

Tags

Terkini