Kortisol Tinggi: Gejala, Penyebab, dan Kapan Harus Periksa ke Dokter

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 05:00 WIB
Ilustrasi kortisol (lybms.com)
Ilustrasi kortisol (lybms.com)

Penggunaan kortikosteroid dalam dosis tinggi atau jangka panjang dapat meningkatkan kadar kortisol.l

Diagnosis: 

Diagnosis melibatkan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium seperti tes darah dan urine kortisol, serta tes saliva kortisol untuk memeriksa kadarnya sepanjang hari. Tes pencitraan (MRI) dapat dilakukan untuk mendeteksi tumor.

Risiko Kesehatan

Kadar kortisol yang tinggi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, osteoporosis, dan diabetes.

Baca Juga: PENTING! 3 Sayuran Ini Tidak Boleh Disentuh Lansia, Ini Alasannya Menurut Ahli!

Baca Juga: 5 Buah Terbaik untuk Lansia: Rahasia Panjang Umur, Kesehatan Jantung, dan Otak Tajam

Kapan Harus ke Dokter? 

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. 

Penanganan akan berfokus pada penyebab yang mendasari dan bertujuan untuk mengembalikan kadar kortisol ke tingkat normal. Jangan pernah menghentikan pengobatan steroid secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Andalas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awas Salah! Ini Waktu Ideal Mencuci AC, Yuk Simak!

Selasa, 5 Agustus 2025 | 20:01 WIB
X