Selama masih ada orang yang rela membayar selama masih ada yang mencari cara cepat untuk mendapatkan uang dan selama platform masih memberi ruang untuk eksploitasi ini berkembang ekosistem ini enggak akan berhenti dengan sendirinya.
Eksploitasi di TikTok ini bukan kesalahan satu pihak streamer, melihat celah dan memanfaatkannya penonton tanpa sadar ikut membiayai ekosistem ini dan TikTok membiarkan semuanya berjalan selama uang terus mengalir.
Ini adalah lingkaran setan di mana setiap elemen saling mendukung tanpa sadar selama sistem gift dan live streaming masih bisa dimanfaatkan dengan cara seperti ini praktik manipulatif akan terus berkembang.
Tidak ada yang benar-benar mengendalikan situasi karena semua pihak hanya melihat keuntungan tanpa memikirkan dampaknya dalam jangka panjang.
Untuk memutus rantai ini perubahan harus terjadi dari berbagai sisi, TikTok harus lebih ketat dalam mengawasi kontennya bukan sekedar menghapus akun yang ketahuan melanggar tapi juga mencegah sistemnya disalahgunakan.
Sejak awal pengguna juga harus lebih sadar akan dampak dari gift yang mereka berikan, memahami bahwa uang mereka bisa saja menjadi bahan bakar bagi ekosistem yang lebih besar dan lebih gelap.
Jika tidak ada kesadaran dari kedua pihak ini maka eksploitasi akan terus mencari celah semakin berkembang dan semakin sulit untuk dihentikan.
Pada akhirnya solusi utama bukan sekadar regulasi atau moderasi lebih ketat tapi perubahan pola pikir kita sendiri.
Selama masih ada yang rela membayar demi keistimewaan yang sebenarnya palsu selama masih ada yang menganggap gift sebagai hiburan tanpa melihat konsekuensinya maka ekosistem ini tidak akan berhenti.
Jika kita tidak mengambil sikap sekarang bukan tidak mungkin fenomena ini akan semakin membesar dan membawa dampak yang lebih merusak di masa depan.***