iNSulteng - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mencatat sekitar 2.660 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menerima bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp150.000 per bulan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Ruri di Mukomuko, Selasa, mengatakan jumlah UMKM yang menerima BLT bertambah dibandingkan sebelumnya 2.000 UMKM.
"Jumlah UMKM yang menerima BLT bertambah menjadi 2.666 UMKM karena adanya pengurangan bulan dari empat bulan menjadi tiga bulan," ujarnya.
Baca Juga: Penerimaan CPNS akan Dibukan Tahun 2023, Persiapkan Syarat Ini Auto Lolos Jadi PNS!
Baca Juga: Jika Lulus! Gaji PPPK Bisa Tiap Bulan Beli Oppo Reno 7, Enak Banget, Tunjangan Menggiurkan!
Pemerintah setempat mengalokasikan dana sebesar Rp2,6 miliar untuk BLT, namun sebesar Rp1,2 miliar di antaranya untuk BLT bagi UMKM dan Rp1,4 miliar untuk warga miskin.
Ia mengatakan pihaknya dalam waktu dekat ini akan menjemput data UMKM yang diusulkan sebagai calon penerima BLT ke kecamatan di daerah itu.
"Kita minta desa yang mendata UMKM melalui musyawarah desa untuk menentukan orang yang prioritas menerima BLT lalu direkomendasikan oleh camat, setelah itu data tersebut diserahkan kepada dinas untuk dilakukan verifikasi," ujarnya.
Selanjutnya data penerima BLT dari desa tersebut, katanya, akan disampaikan kepada aparat penegak hukum sebagai pendamping dan pengawas kegiatan BLT di daerah ini.
Kemudian pihaknya bersama dengan instansi terkait dan aparat penegak hukum di daerah ini mengadakan rapat untuk penetapan UMKM sebagai penerima BLT.
Berdasarkan jadwal awal, katanya, pemerintah setempat membagikan BLT kepada UMKM dan warga miskin di daerah ini sekitar tanggal 15 November 2022 dan paling lama dalam bulan ini pembagian BLT tersbut.
Ia mengatakan, pemerintah setempat selain membagikan BLT sekaligus mengadakan pasar murah bekerjasama dengan Bulog dan Bank Indonesia untuk warga yang menerima bantuan langsung tunai dari pemerintah setempat.
"Saat ini kami sedang mengajukan surat permohonan pelaksanaan pasar murah di daerah ini kepada Bulog dan Bank Indonesia," ujarnya.***