Dalam video tersebut, Gates telah berulang kali menyatakan dia percaya pertumbuhan populasi dapat diperlambat dengan meningkatkan layanan kesehatan dan mengurangi kematian anak, dan bukan dengan membunuh anak-anak atau orang dewasa. Perbaikan itu sebagian dapat dicapai melalui peningkatan akses ke vaksinasi.
Selain itu, MUI juga sudah menerbitkan fatwa halal dan aman terhadap vaksin Covid-19.
Menurut data statistik vaksinasi Covid-19, 3,92 miliar penduduk di dunia telah divaksinasi dosis lengkap dan juga tingkat kematian berkurang setelah melakukan vaksinasi.
Contoh data tingkat kematian sebelum vaksin dan sesudah vaksin dari berbagai negara dapat dilihat pada data dampak vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Beredar Video Syur Diduga Siskaeee dan Petani di Semak-Semak, Netizen Bilang Begini!
Baca Juga: Fuji Habiskan Rp20 Juta untuk Makan, Haji Faisal Angkat Tangan: Saya Cuma Pedagang
Terkait klaim vaksin dapat menyebabkan kemandulan, ahli endokrinologi reproduksi dari MU Health Care, Albert Hsu mengatakan tidak ada data vaksin Covid-19 dapat menyebabkan infertilitas dan tidak ada teori ilmiah yang kredibel tentang bagaimana vaksin Covid-19 dapat menyebabkan infertilitas wanita.
Pernyataan yang sama juga diberikan oleh Departemen Kesehatan Pemerintah Australia yang menyebut tidak ada bukti antibodi yang terbentuk dari vaksinasi Covid-19 menyebabkan masalah pada kehamilan, termasuk perkembangan plasenta.
Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa masalah kesuburan adalah efek samping dari vaksin apapun.
Klaim:
Vaksinasi merupakan program genosida dan menyebabkan kemandulan
Kesimpulan:
Klaim informasi yang beredar melalui WhatsApp bahwa vaksinasi adalah program genosida dan menyebabkan kemandulan adalah tidak benar alias hoax. ***