Cek Fakta: Benarkah Indonesia dan Malaysia Dilanda Gelombang Panas?

photo author
- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Ilustrasi cuaca panas terik. (PIXABAY/Olichel)
Ilustrasi cuaca panas terik. (PIXABAY/Olichel)
  1. Berdasarkan info seorang dokter, cuaca bisa sangat panas; di siang hari, bisa mencapai 40C.
    Saran dokter itu:
    "pada suhu 40 derajat, janganlah Anda langsung minum air es! Pembuluh darah mikro bisa meledak.
    Seorang temannya, dari terkena terik matahari, masuk ke dalam rumah dan langsung mencuci kaki dengan air dingin, pandangan mata-nya jadi kabur dan akhirnya pingsan.
  2. Di beberapa tempat suhu telah mncapai 38C atau lebih.
    Dlm kondisi ini, jaga suhu tubuh agar lebih tinggi.
    Bahaya ini tidak hanya dari minum air es/dingin tapi dapat terjadi (bahkan) dari sekedar mencuci tangan/muka/ kaki dengan air dingin
    Anda tidak boleh menyiram/menyeka bagian tubuh yg panas terkena sengatan terik matahari dengan air dingin secara mendadak.
    Anda membutuhkan sekitar 30 menit untuk membuat tubuh jadi bersuhu yang sesuai dengan suhu dalam ruangan.
    Untuk itu, minumlah air hangat suam2 kuku atau sekitar 34-36 Celcius.

Baca Juga: Kode Redeem FF 1 Menit Lalu 16 Oktober 2021, Ada Senjata Sultan, Helmet Carnage dan Bundle Venom

  1. Seorang dokter di rumah sakit memeriksa seorang pria yang sangat sehat tetapi 3 tahun kemudian, dokter tsb bertemu lagi dengan pria itu dalam kondisi stroke.
    Pria itu pun bercerita: "Beberapa waktu lalu, hari amat panas. Setelah kembali ke rumah, agar cepat dingin, saya segera mandi dengan air dingin. Lalu, saya tidak dapat menggerakkan rahang dengan benar. Segera saya panggil ambulans untuk membawa saya ke rumah sakit.."
    Ingat, terutama di hari yang panas, hindari air dingin karena akan dapat menyebabkan kontraksi pembuluh darah dengan cepat.
    Bagi mereka yang memiliki anak kecil di rumah, harus memberi info kepada para pembantu dan seisi rumah tentang hal ini:

-akhir-akhir ini cuaca panas di atas normal
-walau mungkin kita bisa merasa lebih nyaman bila minum dingin, namun itu bisa sangat berbahaya..!

Hindarilah meneguk langsung minuman dingin; minumlah sedikit-demi sedikit, dengan perlahan
Tebarkan pesan ini kepada keluarga/kerabat dan kenalan di sekitar karena info ini bisa menyelamatkan nyawa!

Apakah benar kabar gelombang panas kini melanda negeri ?

Mengenai kabar Gelombang Panas Melanda Indonesia dari pantauan Utara Times selama 5 hari terakhir dalam prakiraan cuaca Indonesia di situs BMKG, di beberapa wilayah tidak mengalami kenaikan cuaca hingga 40 Derajat Celcius seperti pesan berantai yang beredar di Grup WhatsApp.

Hampir rata rata beberapa daerah mengalami cuaca sekitar 22- 32 Derajat Celcius dengan kelembapan 45 - 100%.

Namun mengenai kabar Gelombang panas kini melanda negeri (di Indonesia), sebenarnya kabar itu pernah muncul di bulan Mei 2019 yang langsung ditepis oleh BMKG dan dinyatakan Hoaks oleh Kominfo.

Sebegai referensi anda bisa melakukan penelusuran di Link berikut ini KLIK DISINI .

Sebagai informasi, Penjelasan BMKG mengenai pesan berantai di masyarakat mengenai Gelombang Panas kini melanda Negeri disampaikan dalam keterangan lamannya.

Terkait dengan berita yang beredar di masyarakat tentang GELOMBANG PANAS DI INDONESIA akhir-akhir ini, BMKG sebelumnya pernah penjelasan sebagai berikut:

Menurut WMO (World Meteorological Organization) , Gelombang Panas atau dikenal dengan "Heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C (9°F) atau lebih.

Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika.

Secara dinamika atmosfer hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, seperti misalnya ada sistem tekanan tinggi dalam skala yang luas dan terjadi cukup lama.

Secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat.

Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan Gelombang Panas atau Heatwave.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Hoax Ida Dayak Mau ke Palu!

Minggu, 15 September 2024 | 07:08 WIB
X