iNSulteng – Sebuah video yang beredar luas di media sosial telah memicu kemarahan publik dan kekecewaan mendalam dari para orang tua.
Video tersebut memperlihatkan dugaan tindakan penganiayaan yang dialami sejumlah remaja dalam sebuah kegiatan komunitas pecinta alam di Sulawesi Utara.
Insiden ini terungkap setelah seorang anak pulang dengan kondisi wajah bengkak dan penuh lebam.
Baca Juga: Harga Tak Masuk Akal, Dapur Makan Bergizi Gratis di Makassar Terpaksa Setop Operasi
Dalam unggahan akun @feedgramindo yang dilihat iNSulteng.id pada Selasa (30/9), tampak beberapa pemuda, mengenakan syal berwarna biru, duduk di tanah.
Mereka terlihat sedang mendengarkan wejangan dari seniornya. Namun, setelah wejangan diberikan, video tersebut menunjukkan adegan di mana senior diduga menampar bagian pipi kiri dan kanan beberapa kali kepada para juniornya.
Yang lebih memprihatinkan, video tersebut juga memperlihatkan bahwa tindakan serupa tidak hanya dialami oleh peserta pria, tetapi juga seorang peserta wanita.
Mirisnya, seorang senior perempuan juga terlihat melakukan aksi penamparan terhadap para juniornya.
Orang tua korban meluapkan kekecewaan dan amarah mereka atas insiden ini.
Baca Juga: Dukung Atlet dan Pelatih Berprestasi, Menpora dan Kemenkeu Usulkan Program Dana Pensiun!
"Sungguh mati Qt nya trima ngoni bekeng bagini tape anak. Pas lia pulang depe muka bangka, biru-biru. Ndak ada hati ngoni kasiang. Organisasi apa ini kasiang? Kalau ada yg mati, sapa yg mau bertanggung jawab?!" tulis orang tua korban dengan penuh tangisan dan emosi.
Postingan video tersebut sontak memicu reaksi keras dari publik. Banyak netizen mempertanyakan metode pembinaan yang diterapkan oleh komunitas pecinta alam tersebut, yang dinilai sudah melewati batas dan mengarah pada tindakan penganiayaan.