iNSulteng - Tidak ada peramal itu yang berani detail menyebutkan, dan ramai-ramai peramal bicara dan bisa terjadi bencana.
Dikutip iNSulteng.com dari kanal youtube, Jumat 1 Oktober 2021, ustad Abdul Somad menjelaskan, bahwa umumnya para peramal itu berteman dengan para jin dan syaithan.
Lebih jelasnya kata ustad Abdul Somad, umumnya pula para peramal banyak melakukan semedi di beberapa tempat seperti di gunung dan di tempat-tempat lainnya yang dianggap memiliki nilai misteri.
Baca Juga: Ada Bencana Akhir Tahun 2021, Pesawat Diramal Akan Jatuh Lagi Seperti 2020
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Mbak You Ramal Tsunami Besar di Selatan Jawa, Akhir 2021?
Karena mereka (peramal) ini umumnya berteman dengan syaithan, syaithan itu banyak mencuri berita-berita dari langit, lalu mendapatkan satu berita kemudian dibumbui dengan seratus kedustaan.
“Lalu dia ceritakan kepada para peramal sehingga mendapat dukungan dengan syaithan-syaithan tersebut,” kata ustad Abdul Somad.
Padahal kata ustad Abdul Somad, setiap saat jika manusia tidak merusak segala sesuatu yang telah diciptakan oleh Allah SWT, maka tidak akan terjadi bencana yang menimpa.
Namun sebaliknya, jika alam di rusak oleh tangan-tangan jahil manusia tentu hal-hal yang berkaitan dengan bencana akan terjadi.
Misalnya dengan bencana banjir yang sering terjadi di sejumlah daerah, pesawat jatuh, gempa dan lainnya.
Ustad Abdul Somad tegaskan, barangsiapa yang mendatangi para peramal dan percaya dengan ucapan peramal tersebut maka tidak akan diterima sholatnya selama 40 hari 40 malam.
Dalam riwayat lainnya, ustad Abdul Somad tegaskan, maka siapa yang mendatangi ramalan dan percaya dengan ucapan dari para peramal maka kafirlah dia terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
“Pertama tidak diterima sholatnya selama 40 hari 40 malam, kedua, maka kafir, keluar dari agama islam dan musti dia mengucapkan kembali kedua kalimat syahadatnya karena rusak akidahnya, rusak tauhidnya, karena mengakui ada kekuatan selain dari kekuatan Allah SWT,” kata ustad Abdul Somad.