iNSulteng – Jurnalis Tojo Una-Una Arief Lakasim berpulang. Dia tutup usia di Jakarta dan sempat sakit dan menjalani pemeriksaan.
Kabar meninggalnya Jurnalis Senior 48 tahun ini mengejutkan rekan-rekan wartawan lainnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Arief pernah jadi wartawan Harian Umum Info Baru, Harian Umum Pos Palu (Radar Sulteng Grup) itu disampaikan oleh bibi Arief Lakasim, Sani Wongkar.
Baca Juga: Kronologis Lengkap Pemecatan Ipda Rudy Soik, Benarkah Karena Bongkar Mafia BBM?
Baca Juga: Semua Menteri dan Wakil Menteri Pakai Mobil Dinas Maung Buatan Indonesia, Ini Spesifikasinya!
“Hari ini telah meninggal dunia Arif Lakasim di Jakarta,” ujar Sany, Selasa 29 Oktober 2024.
Sekitar tahun 2015 Arief Lakasim mengadu nasib di Jakarta setelah pisah dengan istrinya di Tojo Una-Una.
Di Jakarta dia melanjutkan profesinya sebagai Juranlis dan bergabung di Radar Nusantara sebagai Wakil Pimpinan Redaksi.
Ia juga menikahi seorang pegawai negeri sipil (PNS) di sebuah Kementerian dan membangun rumah tanggah yang bahagia, Arief selalu dikenang oleh sesama rekan-rekan jurnalis.
Kebaikannya kepada sesama rekan Jurnalis di Tojo Una-Una dan di Jakarta tidak akan terlupakan, dia juga sosok yang peduli sesama Jurnalis.
Kalimat yang sering kami lontarkan saat bertemu dengan semaja Jurnalis adalah ‘Ipaki’. Nama ‘Ipaki’ tercetus saat kami wawancara seorang pejabat di Jakarta namun kami lupa nama sebuah lembaga LSM itu.
Sehingga kami asal sebut jadi ‘Ipaki’ dihadapan seorang pejabat negara, seusai wawancara kami pulang dan tertawa-tawa sepanjang jalan karena sebutan asal-asalan ‘Ipaki’ itu.
Selanjutan sebutan ‘Ipaki’ ini kerap kami pakai saat bertemu, atau via telepon bercanda bersama mengenang situasi konyol menyebut ‘Ipaki’ pertama kali.
Arief akan di makamkan di Bandar Lampung, di kampung Istrinya. Selamat jalan kawan semoga amal ibadah selama di dunia diterima disisinya Amien.***