iNSulteng - Sebuah peristiwa mencekam terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Nisa, istri Alan asal Oloboju, menjadi korban pengeroyokan dan percobaan pembegalan di perempatan Biromaru pada Sabtu malam, 28 Juni 2025, sekitar pukul 20.00 WITA.
Kejadian ini diungkap pertama kali oleh Zulafiat Zul melalui akun Facebooknya, yang menggambarkan bagaimana sepupunya itu menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal yang menggunakan motor. Nisa dipukul dengan helm dan para pelaku membawa cerurit.
Menurut kronologi yang disampaikan keluarga korban, dua motor memepet korban yang tengah mengendarai motor Jinio hitam berlis merah di depan Alfamidi dekat perempatan Biromaru.
Baca Juga: Percobaan Begal di Palu! Modus Pinjam HP Berujung Perkelahian, Satu Pelaku Tertangkap
Baca Juga: Cerita Lengkap Kasus Penyanderaan Mahasiswa di Sulteng, Ternyata Korban 4 Orang
Para pelaku, yang diduga telah membuntuti korban sejak Jalan Dewi Sartika, meminta mereka menepi. Saat korban menolak, mereka menyerang. Suami Nisa dipukul di kepala, sementara Nisa terkena pukulan di mulut.
Ancaman cerurit yang dibawa para pelaku memaksa pasangan suami istri tersebut langsung tancap gas menuju Polsek Biromaru untuk meminta perlindungan.
Beruntung, mereka selamat dan berhasil melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Kejadian ini memicu gelombang keprihatinan dan komentar dari netizen di media sosial. Banyak yang mengecam meningkatnya aksi kriminalitas dan mendesak pihak berwajib untuk segera menangkap pelaku.
Beberapa netizen bahkan membagikan pengalaman serupa yang pernah terjadi di lokasi sekitar, menunjukkan adanya pola kejahatan yang perlu diwaspadai.
Ungkapan empati dan doa untuk kesembuhan Nisa juga membanjiri unggahan tersebut. Warga setempat pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat berkendara di malam hari.
Salah satu saran yang diberikan adalah untuk segera berlindung di Masjid Besar Biromaru jika merasa diikuti atau terancam, mengingat masjid tersebut biasanya ramai dan terkadang terdapat aparat keamanan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya peningkatan keamanan dan kewaspadaan bagi masyarakat Kabupaten Sigi.
Harapan besar tertuju kepada pihak berwenang agar segera mengungkap kasus ini dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga. Semoga Nisa dan keluarganya dapat segera pulih dari trauma yang dialami.***