“Nah, caranya begini, ini dikutip di hadits shahih. Poin pentingnya di sini adalah Anda harus jadi kekasih Allah dulu, jadi orang benar dulu,” tegas Gus Baha.
“Hutangmu kalau bisa dibayar, maka bayar, tapi kalau sudah berusaha maksimal tetap tidak bisa, ya biarkan, memang gak bisa kok,” ujar beliau.
Gus Baha kemudian memberikan contoh, misal ketika terpaksa harus menjual rumah demi untuk bisa membayar hutang.
Baca Juga: Segera Singkirkan Benda Ini! Bikin Malaikat Rezeki Susah Berkunjung ke Rumah Kata Ustadz Adi Hidayat
“Misalnya kamu harus jual rumah untuk bayar utang, malah istrimu tidak punya rumah,” ujar Gus Baha.
“Nah caranya gimana kalau seperti ini kasusnya? Kalau kamu sholeh beneran, ini riwayat masyhur ya, jadi yang gak bisa diampuni Allah itu dain (hutang), bahkan Nabi SAW pun tidak bersedia mensholati orang punya hutang,” ucap Gus Baha.
“Jadi cerita hutang seperti ini, saya tidak main-main soal fatwa ini, orang syahid saja sekalipun hutangnya tetap dihisab apalagi yang tidak mati syahid,” sambung Gus Baha.
“jadi Nabi SAW mendatangi rumah salah satu sahabatnya, kemudian bertanya: 'apa punya hutang?' kemudian dijawab 'punya ya Rasulullah, dua dirham."
Baca Juga: Segera Singkirkan Benda Ini! Bikin Malaikat Rezeki Susah Berkunjung ke Rumah Kata Ustadz Adi Hidayat
“Setelah itu nabi berkata, 'temanmu sholati!', nabi tidak bersedia mensholati tapi menyuruh sahabat menyalati,” ungkap Gus Baha.
Jadi bahkan Nabi saja ternyata enggan menyalatkan orang yang masih punya hutang, tapi begitu ada yang sudah menanggung hutang si mayit, nabi kemudian berbalik untuk menyolatkan si mayit.
“Masalahnya adalah, orang miskin yang tidak bisa bayar hutang kemungkinan anaknya untuk membayarkan utang ayahnya kecil juga kemungkinannya,” kata Gus baha.
“Menurut saya, dan ini ada di hadits shahih, ada orang kekasih Allah, hutangnya banyak, setelah itu ditagih dan dimaki-maki oleh orang-orang tempat ia berhutang,” sambung beliau.
“Allah menunjukkan satu surga yang luar biasa kepada yang memberi hutang, Nabi kemudian ditanya oleh yang memberi utang, itu surga untuk nabi siapa sangking mewahnya surga itu? Dijawab oleh Allah itu surga bagi siapa saja yang membebaskan hutang orang yang berhutang padanya,” tegas Buya Yahya.