iNSulteng - Kalau seorang pendosa meninggal, maka bukan malaikat Munkar dan Nakir yang pertama kali datang, tapi sosok ini.
Sosok ini datang lebih dulu kepada mayit sebelum Munkar dan Nakir datang.
Suara sosok ini lebih lantang, lebih bergemuruh dan lebih mengerikan dari suara halilintar. Sosok ini kemudian menyapa sang mayit.
Baca Juga: Tinggalkan Sholat Bertahun-tahun dan Mau Menebusnya? Begini Caranya Kata Gus Baha
Baca Juga: Mandi Wajib dalam Keadaan Telanjang, Bolehkah? Begini Penjelasan Buya Yahya
Lantas siapakan sosok ini yang datang menemui mayit sebelum malaikat Munkar dan Nakir?
Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya mengatakan bahwa sebelum Malaikat Munkar dan Nakir datang, akan datang lebih dulu sosok yang sangat menyeramkan kepada pendosa.
Seseram apakah sosok ini? Tidak ada bandingannya kata Buya Yahya.
“Kalau anda melihat sesuatu yang paling menakutkan dan paling menyeramkan di dunia ini, tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan keseraman di alam barzah bagi pendosa,” terang Buya Yahya dalam video ceramahnya yang diunggah pada 17 November 2019 dalam kanal YouTube Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa mayit pendosa dalam kubur ketakutan dan lantas bertanya pada sosok yang datang.
“Orang itu bertanya dengan ketakutan, siapa kamu? Kemudian sosok itu menjawab: 'aku adalah zina yang kau lakukan dulu, Aku adalah wujud perbuatan zalimmu kepada istrimu dulu, Aku adalah bentuk dari kezalimanmu pada suamimu dulu, Aku adalah wujud dari dosamu pada tetanggamu dulu, Aku adalah wujud dari riba yang engkau makan dulu',” tutur Buya Yahya menjelaskan.
Sang mayit pun ketakutan setelah mendengar perkataan sosok tersebut. Setelah itu, barulah Malaikat Munkar dan Nakir mendatangi mayit.
Malaikat Munkar dan Nakir ini datang dalam bentuk sosok yang sangat menyeramkan. Suaranya lebih lantang dari suara petir yang menyambar-nyambar.
“Kalau kita berada di rumah yang sunyi, tidak ada suara apapun, lalu tiba-tiba piring jatuh, tentu kita merasa kaget, apalagi kalau petir tiba-tiba berbunyi menggelegar. Munkar dan Nakir dengan suara menggelegar pun kemudian bertanya, “Man Robbuk” siapa tuhanmu? Maka sang pendosa tidak bias menjawab,” terang Buya Yahya.
