iNSulteng.com - Hujan merupakan rahmat yang Allah turunkan kepada hamba-Nya. Dengan hujan, tanaman bisa tumbuh subur, menyejukkan tubuh, menjadi sumber tenaga listrik, dan lainnya.
Meski demikian, tidak jarang pula datangnya hujan diiringi oleh bencana alam yang begitu mengerikan.
Oleh sebab itu, Nabi Saw senantiasa menyuruh hambanya memanjatkan doa dan dzikir ketika turun hujan. Sehingga rasa takut itu hilang, dan berubah menjadi kebaikan.
Berikut ini, adalah serangkaian doa dan dzikir yang diajarkan oleh Nabi. Mulai saat menjelang hujan, hingga setelah turunnya hujan.
1. Doa ketika angin berembus kencang
Turunnya hujan biasanya ditandai dengan angin yang berembus kencang serta awan gelap. Tapi, embusan angin ini kadang membuat seseorang takut dengan bahaya yang bisa saja terjadi.
Sehingga, Rasulullah mengajarkan untuk berdoa ketika melihat dan merasakan tiupan angin yang kencang. Berikut doanya.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.
Allâhumma innî as'aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a'ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj'alhâ rahmatan wa lâ taj'alhâ 'adzâban. Allâhummaj'alhâ riyâhan wa lâ taj'alhâ dharûratan.
Artinya: "Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya,"
2. Doa ketika turun hujan
Karena hujan itu adalah rahmat, maka tentunya seseorang harus berdoa agar rahmat yang diberikan oleh Allah ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Baik saat pertama diturunkan, maupun setelahnya yang dikelola oleh manusia.
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Allahumma shayyiban nafi’an."