iNSulteng – Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol Pur. Sudno Duadji mnyebut keterangan Bharada E bohong.
Mantan Kabareskrim asal Sumatera Selata (Sumsel) ini dikenal tegas saat menjabat sebagai Kabareskrim Polri.
Terbukti beberapa orang yang melanggar dia sikat habis, salah satunya pihak Cikeas yang pernah dia tangani.
Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Dilantik Jokowi Jadi Menteri Agama Gantikan Gus Yaqut
Baca Juga: Terabru!, AKP Rita Yuliana Sudah Pisah dengan Suami?, Ini Fakta-faktanya
Sejumlah purnawirawan Polri yang turut mengikuti perkembangan kasus penembakan Brigadir J ini, mengkritisi perlakuan istimewa yang diterima oleh Bharada E.
Sebab sebagai orang yang diketahui terlibat dalam penembakan Brigadir J hingga tewas, Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu ini belum juga memiliki ‘status’ yang jelas.
Hal ini lantas menjadikan sosok Bharada E sebagai orang yang lebih ‘sakti’ daripada seorang Jenderal.
Padahal, sudah ada dua orang perwira tinggi dan satu perwira menengah yang telah dinonaktifkan, sejak kasus penembakan ini mencuat.
Mereka adalah Irjen Pol Ferdy Sambo, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dan Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
“Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling kuat. Paling sakti. Dianggap melebihi Jenderal kekuatannya,” ucap mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto, seperti yang dikutip Teras Gorontalo dari channel YouTube Polisi Ooh Polisi pada Jumat, 29 Juli 2022.
Tidak hanya itu, Bharada E ini juga dianggap sebagai sosok yang misterius bahkan luar biasa.
“Yang lebih hebat lagi, kemarin dia menghilang. Eh, sekarang datang lagi. Dia datang ke Komnas HAM dikawal sama banyak Polisi. Yang dikawal kan cuma Jenderal. Berarti dia melebihi Jenderal,” ungkap Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi.
Menurut Aryanto Sutadi, mungkin nanti Bharada E bisa jadi saksi, jadi tersangka, atau nggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut ‘sakti’.