ragam

Petaka Paras Cantik Bissu Daeng Hingga Sejarah Dibuatnya Patung Kera di Kabupaten Maros!

Eko
Senin, 6 November 2023 | 19:15 WIB
Patung Monyet Toakala Kabupaten Maros. Foto: Istimewa

iNSulteng - Kabupaten Maros merupakan salah satu tempat destinasi wisata yang berada wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. 

Jauh dari sebelumnya, Kabupaten Maros adalah salah satu bekas daerah kerajaan di Sulawesi Selatan yakni Marusu' dengan raja pertama bergelar Karaeng Loe Ri Pakere.

Salah satu tempat destinasi wisata yang paling populer di Kabupaten Maros ialah destinasi wisata Bantimurung.

Baca Juga: LALAMPA, Makanan Khas Kota Palu! Ternyata Berasal Dari Provinsi Lain? Rasanya Khas Dengan Aroma Harum!

Baca Juga: Sejarah Terciptanya BURASA, Makanan Khas Sulawesi Selatan yang Punya Banyak Makna Filosofi

Taman Wisata Alam Bantimurung adalah salah satu dari lima unit kawasan konservasi di wilayah Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. 

Jika kalian berkunjung ke wisata Bantimurung, kalian akan disambut dengan sebuah Patung Monyet besar yang berdiri di depan pintu gerbang Wisata Alam Permandian Bantimurung. 

Lantas apa hubungannya Patung Monyet besar dengan wisata alam permandian Bantimurung, berikut sejarah dan legendanya.

Patung Monyet Bantimurung atau juga dikenal dengan nama Patung Monyet Toakala adalah salah satu patung ikonik yang terdapat di Kabupaten Maros. Patung ini berdiri mengangkang dan berada pada pintu gerbang kawasan Wisata Alam Permandian Bantimurung.

Dulu di desa Abbo, kecamatan Bantimurung kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ada sebuah kerajaan kera. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja bernama Toakala, seekor kera putih tinggi, besar dan bisa bicara seperti manusia. 

Raja Toakala sangat suka bermain kecapi, ia memiliki sebuah kecapi emas. Suatu hari kera putih itu pergi ke hutan bersama pengawalnya untuk mengambil buah-buahan.

Namun Toakala tak sengaja melihat seorang wanita cantik sedang mandi sambil bermain bersama ratusan kupu-kupu. 

Dalam sekejab, Toakala jatuh cinta pada Bissu Daeng. Dia pun berangkat menuju kerajaan Pattiro untuk melamar Sang Pu ketika sampai di depan istana, ayah Bissu Daeng, Karaeng Pattiro menolak lamarannya bahkan mengolok-olok Toakala. 

Baca Juga: SOP KONRO, Hidangan Kuah Legendaris Khas Sulawesi Selatan! Begini Sejarah Lahirnya

Halaman:

Tags

Terkini

Naik Pesawat Lion Air JT 640 Jogja-Makassar!

Kamis, 26 Desember 2024 | 23:44 WIB