iNSulteng - Heboh video viral oknum polisi membanting mahasiswa saat demonstrasi mengundang kritikan pengamat politik Rocky Gerung.
Hal itu terlihat dalam video Rocky Gerung Official yang diunggah di Youtube, Kamis, 14 Oktober 2021. Video berdurasi 16 menit itu menampilkan wawancara jurnalis senior Hersubeno Arif dari Forum News Network terhadap Rocky Gerung.
Awalnya vidoe menayangkan cuplikan pengamanan oleh aparat polisi terhadap aksi demonstrasi mahasiswa di kantor Bupati Tangerang, Banten. Saat demo berlangsung ricuh seorang oknum polisi membanting salah seorang mahasiswa.
Baca Juga: Viral Cewek Angkat Cowoknya ke Motor, Netizen: Comel Merajuk
Rocky mengawali pernyataannya bahwa dirinya semangat karena melihat tanda-tanda kerusakan betul-betul kasat mata.
"Ada mahasiswa yang dibanting di aspal dan itu disaksikan wartawan internasional, beritanya sudah disaksikan seluruh dunia," kata Rocky.
Kemudian Rocky mengatakan di lapangan ada praktik membanting demonstran.
"Mengapa harus dibanting. Mahasiswa itu tubuhnya berisi pikiran mengapa mesti dibanting, mereka hanya melakukan protes dan protes itu verbal, mahasiswa gak pernah bikin kekerasan. Jadi kita lihat kontrasnya di jalan dan di istana, inilah keadaan kita sebetulnya," kata Rocky.
Baca Juga: Anggotanya 'Smackdown' Mahasiswa, Kapolresta Tangerang Minta Maaf
Baca Juga: Diduga Stres, Penumpang Kapal Kirana I Terjun ke Laut, Perjalanan dari Dumai ke Semarang
Keduanya membahas isu-isu terkini seperti Dewan Pengarah BRIN hingga isu banteng dan celeng. Rocky mengaku langsung bereaksi setelah ada kasus mahasiswa yang dibanting oknum polisi di Tangerang.
Bahasan kemudian beralih ke soal kemunduran demokrasi serta penilaian pujian seorang profesor dari luar negeri terhadap Presiden Jokowi. Menurut Rocky kejeniusan Jokowi bukan karena dirinya.
"Kejeniusan presiden adalah agregat dari kemampuan dia untuk menghasilkan demokrasi, kemakmuran dan keadilan," katanya.
Sekarang, lanjutnya, karena presiden tidak mampu mengekses seperti di Tangerang.