iNSulteng - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Jokowi membuat Refly Harun angkat bicara.
Ahli Hukum Tata Negara itu menyebut ada skenario besar dibalik bergabungnya PAN ke koalisi Jokowi.
Skenario besar itu akan menjurus pada dugaan kejahatan demokrasi. Ia pun meminta Mahkamah Konstitusi (MK) bersatu hentikan.
Baca Juga: Persita Tangerang Unggul 2 - 1 Aatas Persipura Jayapura
Baca Juga: Mulai Harimu Agar Lebih Bahagia dan Produktif dengan 5 Tips Ini
Refly Harun menyebut akan ada penyingkiran Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia menggambarkan skenario besar itu akan mengubah dinamika koalisi partai politik menuju Pemilihan Presiden 2024.
Kaitannya dengan Partai Demokrat dan PKS, posisi kedua partai akan berubah setelah PAN bergabung.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Bisa Dicairkan?, Cek Penjelasan Berikut Ini
“Misalnya 7 partai tersebut bermufakat menyingkirkan Partai Demokrat dan PKS,” jelasnya seperti dikutip iNSulteng.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 28 Agustus 2021.
Karena itu, Refly Harun lantas menyebut tujuh partai tersebut akan mengusung tiga pasangan calon presiden dan wakilnya.
Ketika calon itu akan dibagi dalam skenario yang sama, yakni menghalangi Partai Demokrat dan PKS di Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Cara Buka Rekening BNI Secara Online, Tanpa ke Kantor Cabang
Baca Juga: Link One Piece 1023: Serunya Pertarungan Sanji dan Queen serta Yamato Melawan Kaido
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.