iNSulteng – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap Polda Sumatera Selatan (Sumsel) terhadap Heriyanti, anak bungsu almarhum Akidi Tio.
Fadli Zon menilai ada perlakuan hukum yang berbeda hingga berpandangan jika hukum di Tanah Air adalah hukum sesuai selera.
Hal itu ditunjukkan kepada Heriyanti yang harus menjalani tes kejiwaan terkait terkait donasi Rp 2 triliun.
Baca Juga: Hore, BLT BSU Ketenagakerjaan 2021 Segera Cair, Ini Kriteria Penerima Subsidi Gaji Rp 1 juta
Baca Juga: Bocoran Pencairan BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan 2021, Hanya Sektor Ini yang Bisa dan Dapat Rp1 Juta
Seperti diketahui, Heriyanti hendak menyumbangkan dana senilai Rp 2 trilun kepada pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19.
Bukan mendapat dukungan, justru Heriyanti menjadi perbincangan publik dan menjadi bahan pemberitaan media nasional.
Niat baik Heriyanti justru berujung pada kegaduhan hingga memasuki ranah hukum. Kini, Heriyanti harus menjalani serangkaian pemeriksaan.
Baca Juga: TERUNGKAP, Fakta Pembunuh Berantai Satu Keluarga di Sintang, Pelaku Diringkus Polisi
Baca Juga: 3 Link Download Apk KineMaster Pro Tanpa Watermark Gratis, Ada Versi Premiere
Tes kejiwaan dilakukan usai Heriyanti melakukan tes kesehatan oleh dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel Kompol Mansuri pada 4 Agustus 2021 di kediamannya.
Dilanjutkan dengan pemeriksaan kejiwaan dengan menerjunkan mengirim tim psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan Heriyanti.
Pihak Polda Sumsel menerangkan jika pemeriksaan psikologis terhadap Heriyanti juga melibatkan psikolog Mabes Polri guna pemeriksaan tambahan.
