Rocky Gerung Minta Evaluasi Hubungan Politik Indonesia dengan Tiongkok

photo author
- Senin, 10 Mei 2021 | 22:04 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung (YouTube Rocky Gerung Official)
Pengamat politik Rocky Gerung (YouTube Rocky Gerung Official)

iNSulteng – Kedatangan ratusan TKA asal Tingkok, China ke Indonesia menuai pro kontra beberapa pekan terakhir.

Salah satunya, pengamat politik Rocky Gerung menilai rombongan TKA itu hanya modus untuk memuluskan agenda China.

Lantas, Rocky Gerung meminta pemerintah untuk mengevaluasi hubungan politik Indonesia dengan Tiongkok, termasuk TKA.

Baca Juga: Rocky Gerung Curiga Agenda Terselubung Dibalik Kedatangan TKA China ke Indonesia

“Kedatangan TKA itu seperti ada perintah ideologi,” jelasnya seperti dikutip iNSutleng.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 10 Mei 2021.

Menurutnya, China memiliki ambisi kuat untuk menguasai geopolitik antar negara melalui agenda ekonomi.

Rocky Gerung menilai investasi hanyalah bagian dari strategi geopolitik. Salah satunya memasukkan tenaga kerja sebagai modus menyusupkan para intelijen Negara untuk mengulik informasi strategi Indonesia.

“Tenaga kerja China itu harus merangkap sebagai intelnya Negara,” jelasnya.

Baca Juga: Mahfud MD Soal Jangan Kecewa ke Pemerintah yang Koruptif, Rocky Gerung : Berani Korupsi Justru Hebat

Rocky Gerung menjelaskan, modus tersebut sudah menjadi tradisi China sejak zaman Deng Xiaoping selama kurun waktu 1970-1990an silam.

Salah satu buktinya, yakni Bank China getol mensponsori habis-habisan pembangunan di negara Arab dan Afrika dengan maksud geopolitik, tidak terkecuali di Indonesia.

“Tradisi di dalam negeri China sejak Deng Xiaoping itu sudah ditanamkan,” jelasnya.

Baca Juga: Masya Allah! Sebelum Wafat Ustadz Tengku Zulkarnain Berencana Melakukan Safari Dakwah Keliling

Maka dari itu, Rocky Gerung meminta pemeintah mengawasi para tenaga kerja asing saat bekerja di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X