iNSulteng – Politisi PKS Mardani Ali Sera angkat bicara soal isu pemecatan penyidik senior KPK Novel Baswedan dan sejumlah pegawai KPK.
Mardani Ali Sera menilai ada upaya melemahkan KPK dengan tidak lulusnya Novel Baswedan dan sejumlah pegawai KPK dalam test assessment untuk alih status menjadi ASN.
Salah satunya, uji wawasan kebangsaan disebut-sebut mengganjal Novel Baswedan dan pegawai KPK untuk lulus dari tes tersebut.
Jika pemecatan itu benar, maka potensi Sumber Daya Manusia (SDM) KPK yang sudah teruji dan mempertaruhkan nyawanya memberantas korupsi mulai dihabisi.
Baca Juga: Said Didu Kritik Keras Pemecatan Novel Baswedan : Siapa yang Bisa Jadi Penyidik KPK
Hal itu disampaikan melalui akun twitternya @MardaniAliSera pada Selasa, 4 Mei 2021.
“Padahal mereka-meraka ini sedang berjuang keras untuk menuntaskan berbagai kasus seperti korupsi bansos Covid-19, suap tanjung balai, hingga penyuapan penyidik KPK,” tulisnya seperti dikutip iNSulteng.com dari akun twitter @MardaniAliSera.
Tidak sampai di situ, upaya pelemahan KPK juga terjadi pada upaya revisi Undang-undang KPK.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Novel Baswedan Layak Dipecat: Terlihat Aneh Sejak di KPK, Pro Radikalisme
Menurutnya, serangkaian peristiwa di KPK justru menjadi tanda-tanda KPK tidak lagi memiliki kapasitas dan integritas sebagai lembaga antirasuah.
Padahal, mestinya KPK menjadi lembaga integritas dan bukan pekerja teknis semata.
“Pisau pelemahan KPK melalui revisi UU KPK kian nyata. Pertanyaan aneh dan lucu dalam tes ASN menjadi tanda-tanda usaha 'menyeragamkan' KPK bukan dalam bab kapasitas dan integritas tapi identitas. Padahal KPK mesti jadi island of integrity, Pulau Integritas bukan Pulau Pekerja Teknis semata,” jelasnya.
Baca Juga: TERUNGKAP: Begini Kronologis Kecelakaan Maut di Toili Banggai
Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan dan sejumlah pegawai lainnya diisukan tidak lulus tes assessment untuk alih status menjadi ASN.
