“Buat seluruh penyelenggara pendidikan supaya fiskalnya terpenuhi, ini seperti yang sudah dilakukan di Jakarta,” kata Muhaimin.
Gibran Lalu menanggapi dua Cawapres itu dengan sebutan tidak paham dengan pertanyaan Moderator tadi.
“Mungkin Gus Muahimin dan Prof Mahfud kurang paham apa yang sudah saya paparkan, saya tadi juga bicara soal infrastruktur sosial, stunting itu loh pak. Tapi gak papa saya perjelas lagi,” ujar Gibran.
“Kami punya program makan siang gratis, ini adalah investasi menuju Indonesia emas, program makan siang gratis 400 T ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warung-warung, warteg-warteg, itu pak yang saya maksud infrastruktur sosial,” jelasnya.
Gibran juga skak Muhaimin Iskandar soal ingin membangun kota Pontianak seperti Jakarta.
“Contohya Pontianak 1 tahun Cuma Rp1 triliun, bagaimana kalau kita kembangan jadi 3 triliun,” kata Muhaimin.
Lanjut kata Muhaimin Perkotaan membutuhkan pembiayaan.
“Kita harus libatkan investasi swasta yang kita beri kepercayaan lebih baik lagi,” ujar Muhaimin.
Gibran langsung skak dengan pernyataan Gus Muhaimin agak aneh.
“Gus Muhaimin ini agak aneh bangun kota selevel Jakarta tapi gak setuju dengan IKN, tapi monggo lah gak pp,” skak Gibran.
Tampak Muhaimin hanya terdiam dan banyak membenarkan kata Gibran di setiap pertanyaan tanya jawabnya.
Sebelum debat Muhaimin juga telah mengaku deg-degan dengan Gibran, karena punya pengalaman jadi Wali Kota Solo.***
