iNSulteng - Di dunia ini tidak semua mobil diproduksi dengan jumlah yang besar. Mobil yang dibuat dalam jumlah kecil juga ada, bahkan jadi mobil rebutan banyak orang apalagi kalau mobil itu diproduksi sudah lama sehingga unitnya menjadi sangat sedikit. Sangat wajar jika para kolektor mengincar mobil klasik yang terbilang langka ini.
Seperti dilansir Media Insulteng dari Channel YouTube Teknologi Populer pada 2 Oktober 2022 terkait unit mobil jenis Lamborghini Miura S berikut ini.
Lamborghini Miura dikirim ke Asia tenggara pada tahun 1970-an. Kala itu mobil ini menjadi model terbaik yang pernah dibuat Lamborghini, dan menjadi salah satu mobil tercepat di eranya.
Baca Juga: Dihadapan Kader Pemuda Pancasila, Kapolri Serukan Pentingnya Persatuan-Kesatuan
Baca Juga: Tampilan Setara Toyota Raize, Harga Rp100 Jutaan, Mobil Hyundai Saingan Rocky Diluncurkan!
Lamborghini Miura kemudian menjadi mobil klasik yang begitu langka karena umurnya yang terbilang sudah sangat tua serta unitnya pun tak banyak diproduksi.
Pada ajang Jakarta showcase, Lamborghini Miura menjadi sorotan utama para pengunjung. Diketahui mobil tersebut milik Yosua Tirtowidjojo yang memang gemar dengan mobil klasik sport asal Eropa.
Saat pihak Lamborghini membuka divisi klasik yang bisa menangani restorasi mobil-mobil klasik buatan mereka, sang pemilik mobil pun memutuskan untuk merestorasi mobilnya itu.
Baca Juga: TERBARU! 127 Orang Tewas Kerusuhan Pendukung Arema FC dan Pendukung Persebaya!
Setelah restorasinya selesai kurang lebih 15 bulan ia pun mengirimkan Lamborghini klasiknya ke Inggris dan mengikutsertakan mobil tersebut dalam Concuors of Elegance 2018 yang merupakan tempat berkumpulnya mobil klasik dan antik.
Ternyata Lamborghini Miura S miliknya berhasil meraih juara 1 dalam ajang tersebut dan menariknya lagi, mobil ini mampu mengambil perhatian Pangeran Charles. Hebat bukan ?
Baca Juga: Yaris Ativ Tampil Sporty! Toyota Resmi Rilis All New Vios 2023, Harga Terjangkau
Baca Juga: NGERI! Korban Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Nyaris 200 Orang, Bertambah Lagi?