iNSulteng - Saat ini kehadiran Toyota Kijang Innova hybrid di Indonesia masih menjadi perbicangan hangat dikalangan pecinta otomotif terlebih setelah mobil MPV dihadirkan dalam versi penggerak listrik di Jakarta pada Maret lalu.
Sejak dua tahun lalu Toyota juga sudah mendaftarkan hak paten nama Innova Zenix dipangkalan data kekayaan intelektual Kemenkumham. Kabarnya emblem Kijang tidak lagi digunakan pada mobil barunya itu.
Sementara itu, untuk informasi yang dikutip iNSulteng.com pada YouTube Auto Speed soal spesifikasi dapur pacunya masih di rahasiakan. Namun diduga kuat bahwa MPV tersebut mengandalkan mesin bensin 2000 Cc yang dikawinkan dengan motor listrik dan tentunya menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Baca Juga: Buntut Tindakan Represif Polisi, HMI Sulteng: Penyesalan Ditandai Pemecatan Kapolres Tolitoli
Baca Juga: Inflasi Tinggi dan Perlambatan Bayangi Pemulihan Ekonomi
Pada Innova hybrid nantinya juga akan disematkan segudang fitur canggih diantaranya yaitu, system keselamatan ADAS, system keselamatan itu juga mempermudah pengguna ketika berkendara.
Serupa dengan Wuling Almaz MS yang membuat mobil bisa berjalan sendiri dalam keadaan tertentu atau semi otonom. Umumnya dalam fitur ADAS terdapat adaptis control yang secara otomatis menyesuaikan kecepatan mobil dengan kendaraan lain di depannya dan bisa mengatur jarak aman.
Lalu ada pula fitur bengkrusisten, fitur ini dapat mengurangi kecepatan secara otomatis ketika kendaraan memasuki tikungan. Selajutnya ada juga fitur trafight jamsisten dan ICA. Fitur ini juga membantu jarak aman dalam kondisi lalulintas padat.
Baca Juga: Andi Nurawalini Cahyani Passau Pimpin Majelis Daerah FORHATI Parigi Moutong
Baca Juga: Motor Honda Type Baru Siap-siap Masuk Pasar Indonesia, Cuma Rp14 Juta, Tampilannya Sporty dan Modern
Selain itu safe distance warning juga disematkan, fitur ini memberikan peringatan ketika kendaraan di depan berada dibawah jarak aman.
Fitur FCW juga tersedia, fitur ini untuk mendeteksi potensi tabrakan dari depan dan memberikan ragam peringatan berupa suara, viasual atau rem otomatis yang disesuaikan dari tingkat bahaya.
Jika pengemudi tidak merespon bahaya tabrakan yang terdeteksi system akan otomatis melakukan pengereman darurat melalui bantuan OEB.
Baca Juga: Popularitas Golkar Tertinggi, Pegamat: Buah Program Pro Pemilih Muda
