- Efisiensi BBM: Secara umum, efisiensi bahan bakar AT konvensional mungkin sedikit di bawah CVT, meskipun ini sangat bergantung pada gaya mengemudi.
2. Continuously Variable Transmission (CVT)
CVT adalah jenis transmisi otomatis yang tidak menggunakan roda gigi tetap. Sebaliknya, ia bekerja dengan dua puli berbentuk kerucut yang dihubungkan oleh sabuk baja atau karet.
Sistem ini memungkinkan rasio gigi berubah secara terus-menerus dan mulus, tanpa ada "perpindahan gigi" yang terasa.
CVT semakin populer dan banyak digunakan pada mobil-mobil harian karena karakternya yang unik.
Kelebihan CVT:
- Perpindahan Gigi Sangat Halus: Ini adalah keunggulan utama CVT. Pengemudi tidak akan merasakan hentakan sama sekali saat akselerasi, memberikan pengalaman berkendara yang sangat nyaman, mirip seperti mengendarai motor matic.
- Efisiensi Bahan Bakar (Sedikit Lebih Irit): CVT mampu menjaga mesin bekerja pada putaran optimal (RPM) untuk sebagian besar kondisi, yang berpotensi menghasilkan efisiensi bahan bakar sedikit lebih baik dibandingkan AT, asalkan gaya mengemudi tidak agresif.
- Engine Brake Lebih Bagus: Sistem CVT memiliki kemampuan engine brake yang lebih efektif, membantu mengurangi beban kerja rem dan mencegah rem cepat panas, terutama saat melaju di turunan.
- Sparepart Lebih Sedikit: Secara teori, CVT memiliki komponen yang lebih sedikit untuk diganti (umumnya hanya sabuk/belt) dibandingkan AT konvensional.
- Volume Oli Lebih Sedikit: Biasanya membutuhkan sekitar 5 liter oli transmisi.
Kekurangan CVT:
- Biaya Perbaikan Mahal: Ini adalah kelemahan paling signifikan. Jika CVT mengalami kerusakan serius dan harus "turun mesin," biaya perbaikannya bisa jauh lebih mahal dibandingkan AT konvensional.