Kalau dibandingkan dengan destinator, fitul Alcazar jelas lebih kaya, ini bisa jadi faktor besar bagi konsumen Indonesia yang semakin melek teknologi dan tentu saja harga juga jadi salah satu senjata utama.
Di India, Hyundai Alcazar dibanderol mulai dari 1,499 juta Rupee atau sekitar Rp283 juta. Kalau masuk ke Indonesia mungkin harganya enggak bisa sama persis karena ada pajak dan biaya impor.
Tapi kalau Hyundai bisa menjaga harga Alcazar tetap di bawah R00 jutaan, maka ini bisa jadi ancaman nyata buat Mitsubishi Destinator.
Bayangkan SUV 7 seater dengan fitur lengkap, mesin turbo, dan harga yang relatif terjangkau pasti bikin banyak konsumen melirik.
Hyundai sudah menunjukkan keseriusannya di Indonesia dengan membangun pabrik di Cikarang dan meluncurkan berbagai model termasuk mobil listrik.
Dengan basis produksi di sini, ada kemungkinan besar Alcazar bisa dirakit lokal agar harganya lebih kompetitif. Kalau itu benar terjadi, maka Alcazar bukan cuma jadi lawan, tapi bisa langsung jadi pilihan utama di segmen SUV keluarga.
Selain itu, Hyundai punya kelebihan lain, desain modern dan layanan purna jual yang terus diperkuat di berbagai daerah.
Banyak konsumen yang tadinya ragu dengan merek Korea ini sudah mulai percaya terutama setelah suksesnya Creta dan Stargazer.
Jadi menambah alkazer ke line up mereka akan makin memperkuat posisi Hyundai di pasar.
Mitsubishi Destinator memang tampil percaya diri sebagai SUV 7 seater bermesin turbo, tapi Hyundai Alcazar datang dengan paket yang bisa dibilang lebih lengkap, fitur modern, konfigurasi tabel fleksibel, dan harga yang berpotensi lebih ramah di kantong.
Jika benar Akazar masuk ke Indonesia dengan strategi harga yang tepat, persaingan SUV medium 7 seater bahkan makin seru.***