Ini menghilangkan risiko thermal runaway, yaitu kondisi di mana baterai menjadi terlalu panas dan dapat menyebabkan kebakaran.
Selain itu, baterai Solid State memiliki umur pakai yang lebih lama karena mengalami degradasi yang lebih lambat dibandingkan baterai konvensional.
Ini berarti pengguna tidak perlu sering mengganti baterai yang pada akhirnya akan mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
Dari segi desain dan efisiensi, baterai ini memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi sehingga bisa dibuat lebih kecil dan ringan dibandingkan baterai lithium ion dengan kapasitas daya yang sama.
Bobot kendaraan yang lebih ringan akan meningkatkan efisiensi energi memungkinkan kendaraan menempuh jarak lebih jauh dengan konsumsi daya yang lebih hemat.
Selain keunggulan teknisnya, baterai solid state juga lebih ramah lingkungan dengan efisiensi yang lebih baik dan material yang lebih aman.
Dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi dibandingkan dengan baterai lithium ion yang masih mengandalkan material seperti kobalt dan nikel dalam jumlah besar.
Toyota berencana untuk mulai memproduksi massal teknologi ini sekitar tahun 2027 sampai 2028. Jika berhasil, baterai solid state bisa menjadi game change dalam industri kendaraan listrik. Mengatasi banyak kelemahan yang masih ada pada teknologi baterai saat ini.***