Skandal Raja Otomotir Tak Main-Main, Hino, Daihatsu Hingga Toyota Terlibat Manipulasi Data – Ini Kabar Terbaru 2024, Bakal Tamat?

photo author
- Kamis, 1 Februari 2024 | 05:10 WIB
Perubahan nama produk Hino Indonesia sebagai bentuk standarisasi global dari principal, Hino Motors Limited (HML) Japan. (Foto: Hino Indonesia)
Perubahan nama produk Hino Indonesia sebagai bentuk standarisasi global dari principal, Hino Motors Limited (HML) Japan. (Foto: Hino Indonesia)

Desember 2023, Daihatsu kembali mengumumkan adanya penyimpangan prosedur pada pengujian mobilnya.

Dari hasil investigasi tersebut ditemukan ada penyimpangan dalam 174 item dalam 25 kategori pengujian.

Sebelumnya telah ditemukan ketidakberesan pada lapisan pintu dan uji tabrakan samping.

Mobil-mobil Toyota pun terdampak dari temuan itu. Bahkan dari hasil investigasi itu, pemerintah Jepang juga mencabut izin sertifikasi dari Gran Max, Mazda Bongo, dan Toyota Town Ace.

Terbaru, Toyota juga mengumumkan adanya manipulasi saat tes mesin diesel.

Penyelidikan menemukan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian output horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel.

Selama pengujian sertifikasi, kinerja output horsepower mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.

Temuan skandal ini membuat Chairman Toyota Motor Corp Akio Toyoda buka suara. Toyoda menyampaikan permintaan maafnya.

"Kami sangat meminta maaf kepada pelanggan kami karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan," kata Akio Toyoda pada konferensi pers yang diselenggarakan Selasa (30/1/2024).

"Kami akan tetap berpegang pada cara manufaktur yang 'benar' dan menjadi grup Toyota yang akan dibutuhkan di masa depan," sambungnya.

CEO Toyota Koji Sato juga menyampaikan permintaan maafnya kepada pelanggan, pemasok dan dealer atas kesalahan pengujian di grup Toyota.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melanjutkan produksi sesegera mungkin," kata Sato pada konferensi pers.

"Manajemen tidak dapat sepenuhnya memahami dan melacak rincian apa yang terjadi di lapangan," katanya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X