Berdasarkan sejumlah informasi yang beredar, tampaknya produksi Mitsubishi Xpander Hybrid akan dimulai di Thailand. Keputusan ini tidak terlepas dari fakta bahwa pabrikan Tiga Berlian telah sukses memproduksi Outlander plug-in Hybrid di Thailand.
Pabrikan mengamati ketersediaan teknologi dan keahlian produksi mesin Hybrid di fasilitas manufaktur di Thailand sebagai faktor penentu dalam keputusan ini.
Hal ini mengindikasikan bahwa Mitsubishi Motors Corporation atau MMC mempercayakan keahlian produksi di Thailand untuk menghasilkan Xpander Hybrid secara efisien dan berkualitas tinggi.
Dalam konteks ini fasilitas manufaktur di Thailand dipandang sebagai pilihan strategis untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan akan tinggi terhadap model Hybrid ini. Seiring dengan perkembangan industri otomotif yang semakin berfokus pada teknologi ramah lingkungan.
Keputusan Mitsubishi untuk memilih Thailand sebagai pusat produksi Xpander Hybrid mencerminkan upaya mereka dalam mengintegrasikan teknologi hijau ke dalam produksi kendaraan masa depan.
Dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang sudah teruji, dan memiliki pengalaman dalam produksi kendaraan Hybrid. Mitsubishi tampaknya memposisikan Xpander Hybrid sebagai kendaraan yang dapat memenuhi standar kualitas tinggi dan performa yang diharapkan oleh konsumen modern.
Mitsubishi percaya hingga 10 tahun mendatang permintaan mobil bermesin bensin dan motor listrik akan melesat tajam, lantaran harga mobil listrik murni masih sangat tinggi dan ketersediaan infrastrukturnya belum merata.
Meskipun Thailand diidentifikasi sebagai pusat perakitan utama untuk Mitsubishi Xpander Hybrid, pabrikan ini tampaknya juga memiliki pandangan yang optimis terhadap Indonesia sebagai lokasi strategis untuk membangun fasilitas perakitan model hybrid.
Keputusan ini tercermin dari pertimbangan terhadap potensi pasar dan sumber daya alam Indonesia yang kaya, terutama ketersediaan sumber daya nikel yang melimpah di dalam negeri.
Mitsubishi melihat potensi bahan baku baterai yang dapat diperoleh secara lokal sebagai landasan kuat yang mendukung produksi mobil hybrid dan kendaraan listrik EV di masa depan.
Langkah menuju perkembangan teknologi kendaraan berbasis listrik di Indonesia dianggap sebagai langkah strategis bagi Mitsubishi dalam menghadapi perkembangan dinamis dalam industri otomotif global.
Dengan membangun fasilitas perakitan di Indonesia, Mitsubishi dapat lebih efektif mengintegrasikan rantai pasok lokal dan meminimalkan ketergantungan pada impor komponen krusial.