Waspada! Cuaca Ekstrem Hujan Es di Tanah Air Terjadi Sampai Maret-April

photo author
- Selasa, 22 Februari 2022 | 18:33 WIB
Fenomena hujan es. (Foto: Dok Net)
Fenomena hujan es. (Foto: Dok Net)

iNSulteng- Cuaca ekstrem antara lain, fenomena hujan es sudah terjadi dalam minggu ini di beberapa wilayah. Seperti, Surabaya, Lampung, Bekasi, dan lain-lain.  

Peristiwa itu disertai dengan hujan intensitas lebat dalam durasi singkat yang disertai kilat/petir dan angin kencang.   

"Fenomena hujan es adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan serta dapat terjadi dalam periode beberapa menit," tutur Deputi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa 22 Februari 2022.

Baca Juga: Tsunami Kecil Terjang Baubau, Sulawesi Tenggara, Ini Imbauan BMKG!

bmkBaca Juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di NTT

Menurut Guswanto, fenomena hujan es bisa terjadi lantaran dipicu adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan.

Adapun hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi.

Hal tersebut menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan itu. Sehingga dapat membentuk butiran es di awan, dengan ukuran yang cukup besar.

Selanjutnya, besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft.

Selain itu, juga dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es.

BMKG pun meprakirakan potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi sampai Maret-April mendatang.

Karena itu, BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut, serta dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi.

Misalnya, banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang, dan lain-lain.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X