Istana: Vaksin Terbukti Kurangi Tingkat Keparahan Covid-19

photo author
- Jumat, 11 Februari 2022 | 15:14 WIB
Vaksin mampu mengurangi tingkat keparahan Covid-19. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)
Vaksin mampu mengurangi tingkat keparahan Covid-19. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

iNSulteng- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti meminta agar masyarakat untuk tidak meremehkan vaksin Covid-19. Menurut dia, vaksinasi terbukti bisa menurunkan tingkat keparahan apabila seseorang terpapar Covid-19 varian Omicron.

"Sudah terbukti vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan Covid-19 varian Omicron," ujar Brian dalam keterangannya, Jumat 11 Februari 2022.

Brian mengatakan, selemah apapun virus kalau terlontar akan menginfeksi. Namun, jika virus itu ada dalam badan orang yang sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi, maka virus menjadi sangat lemah.

Baca Juga: Melihat Putrajaya, Ibu Kota Malaysia Baru, yang Dipindah Dari Kuala Lumpur

Baca Juga: Kasus Investasi Bodong Binomo, Indra Kenz Segera Diperiksa Pekan Depan

"Sebaliknya, jika virus itu masuk ke dalam tubuh yang tidak memiliki antibodi, selain menginfeksi juga akan mengubah bentuknya menyesuaikan lingkungan tubuh manusia manusia yang dilewatinya," terangnya.

Apabila virus masuk ke tubuh, lanjut Brian, virus akan mengubah bentuk sesuai dengan induknya. Perkembangannya bisa sangat membahayakan dan beresiko bagi kekebalan tubuh.

"Kalau perubahannya menjadi tambah jinak, ya aman. Tapi jika perubahan malah menjadikan varian mutan yang lebih berbahaya, ini yang sangat berisiko," ungkap Brian.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan mayoritas atau 69 persen di antara 356 korban meninggal akibat Covid-19 belum menerima dosis vaksinasi lengkap atau sama sekali.

Pernyataan tersebut disampaikan Menkes Budi dalam konferensi pers secara online selepas rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin 7 Februari 2022.

"Kemudian, dari 58 orang yang saat ini masih dirawat dengan kondisi berat, kritis dan menggunakan ventilator, itu 60 persen belum vaksin lengkap atau sama sekali," ungkap Menkes Budi.

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk segera melengkapi dosis vaksinasi Covid-19. Utamanya kelompok rentan seperti orang lanjut usia.

"Terutama untuk lansia, harus segera divaksin dan yang belum dua kali cepat segera lengkapi. Karena ini penting sekali buat melindungi mereka," tukas Budi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X