Lagi, Gunung Semeru Alami Kegempaan dan Luncurkan Awan Panas 1000 Meter!

photo author
- Rabu, 12 Januari 2022 | 13:25 WIB
Warga berlarian meninggalkan Kampung Renteng setelah petugas menyampaikan peringatan mengenai munculnya asap di kawasan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Minggu Minggu, 5 Desember 2021
Warga berlarian meninggalkan Kampung Renteng setelah petugas menyampaikan peringatan mengenai munculnya asap di kawasan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Minggu Minggu, 5 Desember 2021

iNSulteng - Gunung Semeru yang berada di wilayah Lumajang, Jawa Timur, mengalami dua kali gempa letusan. Hal tersebut diketahui dari pengamatan, hari ini Rabu 12 Januari 2022 dari pukul 00.00-06.00 WIB.

Durasi dua kali gempa letusan tersebut tercatat selama 64-90 detik, dengan amplitudo 14 mm.

Secara visual, terlihat asap kawah setinggi hingga 1.000 meter dari puncak Gunung Semeru yang sekarang berstatus siaga (Level III).

Baca Juga: Lantik Komisioner KPID Sulteng, Gubernur Rusdy Mastura: Lindungi Masyarakat dari Pengaruh Buruk Siaran

Baca Juga: Negosiasi Kontrak di Liverpool Masih Buntu, Mohamed Salah Bakal Hengkang?

“Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 500-1000 meter dari puncak," demikian siaran pers Kementerian ESDM (situs magma.esdm.go.id), Rabu (12/1/2022).

Di samping gempa letusan, Gunung Semeru juga tercatat empat kali mengalami gempa guguran dengan amplitudo 1-6 mm dan lama gempa 22-55 detik.

Selanjutnya, empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-10 mm, dan lama gempa 70-85 detik, serta 3 kali Harmonik dengan amplitudo 1-4 mm, dan lama gempa 260-385 detik.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ucapnya.

Lalu, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X