iNSulteng - Kementerian Agama (Kemenag) RI terus mempersiapkan penyelenggaraan haji dan umrah 1443 H/2021. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief memastikan bahwa persiapan dilakukan secara profesional, inklusif, terbuka, dan tidak diskriminatif.
"Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong persiapan persiapan ibadah haji dan umrah 1443 H secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif," tegas Hilman dalam keterangan tertulis di kemenag.go.id, Minggu, 31 Oktober 2021.
"Menag juga meminta persiapan dilakukan dengan sigap dan cermat, baik terkait jemaah, PPIU dan PIHK, protokol kesehatan, serta persiapan lainnya," lanjutnya.
Baca Juga: Cerita Gibran tentang Kisah 2 Tuyul yang Dibuang Ustadz di Gunung Guntur
Baca Juga: Jokowi Akan Dikarantina Usai Kungker di Luar Negeri, Istana Sampaikan Pesan Ini !
Menurut Hilman, pedoman dan profesionalitas penting karena ibadah haji dan umrah menjadi ajang silaturahim antar umat Islam dari berbagai latar belakang; baik ormas, golongan, daerah, dan lain sebagainya.
"Arahan Menag jelas dan tegas, pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah harus lebih inklusif karena ibadah milik semua umat Islam Indonesia dari berbagai kalangan, tanpa ada diskriminasi dan perbedaan, baik prioritas jemaah, penyelenggara maupun para pembimbing haji dan umrah," terangnya.
"Jemaah memiliki latar belakang tradisi keagamaan yang bermacam-macam. Semua harus dilayani dengan baik," sambung Hilman yang merupakan salah satu kader terbaik Muhammadiyah.
Dirjen PHU menegaskan, penyelenggaraan ibadah haji dan umrah betul-betul disiapkan dan dilaksanakan
Hilman mematikan, mempersiapkan persiapan penyelenggaraan haji dan umrah secara profesional, termasuk memperhatikan perbedaan karakter, baik pembimbing, petugas, serta jemaah.***
Reporter: Syahril Hantono
