Optimis Berangkatkan Jemaah Haji Tahun 2022, Kemenag Siapkan Skenario Pemberangkatan

photo author
- Jumat, 15 Oktober 2021 | 16:53 WIB
Sekjen Kementerian Agama Nizar Ali .
Sekjen Kementerian Agama Nizar Ali .

iNSulteng - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut akan ada pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan tahun 1443 H/2022 M. Saat ini, tengah dipersiapkan skenario pemberangkatan.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenag, Nizar Ali saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Perjalanan Ibadah Umrah 1443 H, Rabu 13 Oktober 2021.

"Tahun ketiga pandemi, saya optimis Indonesia akan memberangkatkan jemaah haji. Skema pemberangkatan dan mitigasi penyelenggaraannya harus kembali disiapkan tim manajemen krisis," ungkap Nizar seperti dilansir PMJ News dari laman Kemenag, Jumat 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Kondisi Mahasiswa Korban 'Smackdown' Polisi Memburuk, Beberapa Bagian Tubuhnya Sakit

Baca Juga: Waspada! Beredar Lagi Surat Penipuan Penerimaan CPNS

"Saya malah berharap di tahun ketiga ini, haji bisa diselenggarakan dalam kuota normal, 100%," sambungnya.

Nizar menyampaikan, penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik. Tren penyebaran kasus positif Covid-19 juga terus mengalami penurunan. Saudi juga diperkirakan akan segera membuka akses pemberangkatan jemaah umrah Indonesia.

"Penyelenggaraan jemaah umrah Indonesia di masa pandemi ini sekaligus akan menjadi tolok ukur skema penyelenggaraan haji 1443 H," ujarnya.

Menurut Nizar, penyelenggaraan haji 1443 H digelar masih dalam suasana pandemi. Karenanya, jemaah harus terus diedukasi dalam kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.

"Kemenag juga harus memastikan kuota petugas haji mencukupi dan mereka bisa menjalankan tugasnya secara profesional dalam konteks suasana pandemi," pesannya.

Baca Juga: Ngeri! Percaya Pemimpin Berbohong Juga Kena Siksa di Akhirat

Baca Juga: Militer Amerika Serikat Kirim 14 Kontainer Berisi Persenjataan Tempur dan Amunisi ke di Indonesia !

"Jika perlu, pelatihan petugas dilakukan secara terpisah, sesuai bidang layanan masing-masing, baik katering, transportasi, akomodasi, hingga pembimbing ibadah. Saat ini, baru pembimbing ibadah yang disertifikasi. Ke depan, perlu juga sertifikasi untuk semua layanan," imbuhnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X