Ketum Partai Gelora: Pembubaran Negara Zionis Israel Solusi Akhiri Konflik di Palestina

photo author
- Senin, 24 Mei 2021 | 20:52 WIB
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. (Instagram.com/anismatta_)
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. (Instagram.com/anismatta_)

iNSulteng - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai pembubaran negara zionis Israel bisa menjadi solusi atau jalan keluar untuk mengakhiri konflik yang terjadi di tanah Palestina.

Ia menilai pembubaran suatu negara merupakan hal biasa dan pernah terjadi menimpa Uni Soviet dan Yugoslavia. Setelah Uni Soviet bubar, muncul Rusia, justru menjadi kekuatan baru global.

Baca Juga: Hanya 60 Ribu Jamaah Yang Diizinkan Berhaji? Ini Kata Kemenag

"Orang belum punya bayangan pembubaran negara Israel, padahal banyak terjadi seperti Uni Soviet, malahan menemukan solusi baru. Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar," kata Anis Matta dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.

Para pemimpin dunia saat ini, kata dia, perlu berpikir mengenai upaya pembubaran negara Israel secara permanen sebagai jalan keluar mengakhiri konflik abadi antara Palestina dan Israel.

Baca Juga: Mensos Risma Ungkap Masyarakat Bisa Usulkan Diri Sebagai Penerima Bansos Lewat New DTKS

Hal itu, menurut dia, karena Israel sebelumnya tidak ada dalam peta, tiba-tba diadakan karena utang budi atas terjadinya holocaust terhadap kaum Yahudi yang dilakukan bangsa Eropa.

"Mengapa Israel tidak ada dalam peta, kemudian dimunculkan karena semangat ultranasionalisme Eropa terhadap orang Yahudi sehingga menjadi utang budi dengan mendirikan negara Israel," ujarnya.

Padahal, menurut dia, peta Israel yang kini sudah berusia sekitar 100 tahun itu justru membuat tragedi kemanusiaan baru, bahkan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, seperti yang pernah diilakukan bangsa Eropa terhadap orang Yahudi.

Baca Juga: Menaker Ida Sebut Jumlah Pengangguran Terbuka Menurun, Lulusan SMK Paling Tinggi !

Jika Israel dibubarkan, kata Anis, orang-orang Yahudi dikembalikan dari negara asalnya karena mereka datang dari berbagai wilayah sebelum kemudian migrasi besar-besaran ke Palestina.

Menurut dia, pilihan lainnya adalah diintegrasikan dalam satu titik untuk membentuk negara baru yang disepakati PBB dan komunitas internasional dan itu bisa jadi solusinya bagi negara dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta, itu tidak terlalu besar.

Baca Juga: Mau Terlihat Awet Muda? Ikuti Pola Berikut

Anis menegaskan bahwa upaya pengusiran warga Palestina ke Dataran Tinggi Golan, Yordania, dan Bukit Sinai, Mesir dengan membuatkan negara baru, justru akan membuat konflik akan makin lebar, terbukti upaya tersebut berantakan karena mendapat perlawanan sengit dari warga Palestina.

"Saya kira para pemimpin global harus menyakinkan dosa-dosa kemanusiaan akibat Perjanjian Sykes-Picot. Pembubaran negara Israel bisa menjadi jalan keluar, bukan sebaliknya menghilangkan Palestina dan membuatkan negara baru," ujarnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X