iNSulteng - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak membuat para koruptor jera.
Hal itu disampaikan Luhut dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi STRANAS PK 2021-2021 secara virtual pada Selasa 13 April 2021.
"OTT itu kita lihat tidak juga buat orang jera. Maaf kalau saya bicara terbuka, OTT sendiri menurut saya buahnya tidak seperti kita harapkan. Orang bisa kapok, tidak juga," katanya.
Baca Juga: Soal Pencegahan Korupsi, Menkeu: Awasi dan Minimalkan
Baca Juga: Moeldoko : Siapapun yang Nekat, Kita Sikat Tanpa Pandang Bulu
Olehnya itu, KPK diminta untuk terus meningkatkan kinerjanya dan jangan hanya mengandalkan OTT dalam melakukan pencegahan korupsi.
Luhut meminta KPK lebih mengedepankan pencegahan ketimbang penindakan. Sebab, langkah pencegahan dinilai penting guna menghindari seseorang agar tidak terjerumus dalam kasus korupsi.
"Kalau sekedar penindakan terus tanpa mengedepankan pencegahan itu saya pikir juga tidak akan arif," ujarnya.
Selain itu, Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) juga dapat menari acuan bagi KPK. Bahkan, kementerian, lembaga dan pemerintahan daerah berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 54 Tahun 2018.
Menurut Luhut, Strtanas PK merupakan arah kebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan korupsi.
"Jangan biarkan orang terjerumus, kalau masih bisa kita ingatkan,” jelasnya.
Mengenai upaya pencegahan korupsi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Luhut menilai selama tujuh tahun berada di kabinet pemerintahan, baru akhir-akhir ini pencegahan korupsi dilakukan dengan baik.
Bahkan, Ia mengaku rutin berkomunikasi dengan pimpinan KPK untuk mengantisipasi peluang terjadinya tindakan penyelewengan di berbagai proyek negara.***